Nasional

Harlah Ke-39, Ketua Umum Pagar Nusa Perkuat Pengabdian Kader

Selasa, 7 Januari 2025 | 09:00 WIB

Harlah Ke-39, Ketua Umum Pagar Nusa Perkuat Pengabdian Kader

Logo Harlah Ke-39 Pagar Nusa.

Jakarta, NU Online 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyampaikan harapannya agar seluruh kader PSNU Pagar Nusa memperkuat pengabdian kepada bangsa. Hal itu disampaikan dalam rangka harlah Pagar Nusa ke-39.


"Harapan saya untuk Pagar Nusa dalam satu tahun ke depan adalah semakin kokoh menjaga tradisi dan semakin kuat dalam pengabdian," katanya kepada NU Online pada Senin (6/1/2025) malam.


Dalam rangka mencapai cita dan harapan tersebut, ia merancang beragam pelatihan teknis dan penguatan keagamaan sebagai bekal untuk meningkatkan kapasitas kader.


"Kami mencanangkan peningkatan kapasitas SDM kader Pagar Nusa, baik melalui pelatihan teknis pencak silat maupun penguatan wawasan keagamaan dan kebangsaan," katanya.


Tak hanya itu, Gus Nabil juga menginginkan agar PSNU Pagar Nusa menjadi organisasi yang tidak hanya menjaga tradisi pencak silat, tetapi juga menjadi solusi bagi berbagai permasalahan umat, khususnya di tingkat lokal maupun nasional.


"(Maka solusinya adalah) Distribusi kader ke berbagai medan pengabdian, baik di masyarakat maupun sektor-sektor strategis lainnya," jelasnya.


Tema perayaan harlah tahun ini adalah “Kokoh Bertradisi, Kuat Mengabdi”. Hal ini, menurutnya, mengandung makna prinsip dasar Pagar Nusa terletak pada dua hal yang saling melengkapi, yakni menjaga tradisi dan mengabdi kepada masyarakat. 


"Kami semua menyadari bahwa perjuangan kader-kader Pagar Nusa sejatinya bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan, tetapi untuk mencari ridla Allah semata. Tradisi ini menjadi pijakan kami untuk terus melangkah dalam menjaga moralitas dan budaya bangsa," ucap Nabil.


Lebih lanjut, Gus Nabil menegaskan bahwa perayaan harlah kali ini diselenggarakan secara terpisah di masing-masing Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa di seluruh Indonesia. Umumnya, kata Gus Nabil, kegiatan perayaan harlah itu ada yang mengadakan bakti sosial, atraksi pencak silat, hingga doa bersama di pesantren-pesantren. 


"Setiap acara ini diadakan dengan tujuan untuk lebih mendekatkan Pagar Nusa dengan masyarakat sekitar dan memberikan manfaat langsung kepada umat," jelasnya.


Sementara di tingkat Pimpinan Pusat (PP) PSNU Pagar Nusa, tambah Gus Nabil, dilakukan dengan tumpengan sederhana. Baginya ini tidak mengurangi antusiasme dan kebahagiaan yang terpancar dari seluruh anggota. 


Gus Nabil menjelaskan bahwa perayaan kali ini sengaja dibuat lebih sederhana, mengingat situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Dirinya ingin memastikan bahwa perayaan harlah tidak menjadi beban bagi anggota yang sedang berjibaku memenuhi kebutuhan keluarganya.


"(Meski begitu) Dukungan juga datang dari berbagai pihak eksternal, mulai dari tokoh NU, ulama, pemerintah, hingga masyarakat umum yang antusias mengikuti kegiatan ini. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Pagar Nusa tidak hanya menjadi milik anggotanya, tetapi telah menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat," jelasnya.


Gus Nabil juga mengingatkan kepada seluruh anggota PSNU Pagar Nusa untuk terus memegang teguh prinsip Bela Kiai Sampai Mati. Ia menegaskan, sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama, Pagar Nusa memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan memperkokoh nilai-nilai akhlak mulia serta menjaga persatuan umat.


"Semoga Harlah ke-39 ini menjadi langkah awal untuk perjalanan yang lebih baik dan penuh keberkahan bagi Pagar Nusa di masa depan. Laa ghaaliba illaa bilLaah!," terangnya.


Sebagaimana diketahui, PSNU Pagar Nusa genap berusia 39 tahun pada 3 Januari 2025. Organisasi ini lahir pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.