Jakarta, NU Online
Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU) Adnan Anwar, di Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/11) mengaku telah lama mengikuti perkembangan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang hingga kini tetap bisa eksis.
Adnan yang aktif mendampingi kegiatan Banser di sejumlah wilayah di Indonesia tak ragu menyebut, kunci eksis dimaksud, cuma satu.
"Ihklas. Ternyata kuncinya cuma itu. Semoga Allah SWT yang akan membalasnya," kata dia kepada peserta Diklatsus Nasional Banser Protokoler, Banser Lalu Lintas, dan Corps Provost Banser.
Ia lalu menyebut wasiat KH Hasyim Asy'ari. "Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya," ujar Adnan.
Ulama NU lain, KH Ridwan Abdullah berwasiat agar warga NU jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU.
"Beliau berpesan, kalau sampai tidak makan, komplainlah aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah kebatu nisanku," kata Adnan lagi.
Sebelumnya, Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mengaku terharu setiap berada di tengah-tengah Banser yang hingga kini mendedikasikan diri untuk agama dan negara tanpa mengharapkan gaji.
"Itulah mental Banser untuk bangsa yang sejak lama dirawat hingga hari ini. Mental yang layak menjadi tauladan," ujar Gus Yaqut. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)