Jakarta, NU Online
Umat Islam Indonesia menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun 2018 mulai hari ini, Kamis (17/5). Disadari atau tidak, tatanan sosial dan pola hidup seseorang menjadi berubah selama bulan Ramadhan.
Contoh kecil, pada bulan-bulan lainnya umat Islam bebas makan dan minum apa dan kapan saja. Begitu memasuki bulan Ramadhan, mereka tidak bisa lagi makan dan minum seenaknya. Sejak terbit fajar hingga terbenam matahari mereka tidak diperkenankan makan dan minum.
Setelah seharian berpuasa, orang biasanya memiliki ‘menu istimewa’ yang akan disantap pada saat berbuka –baik makanan atau pun minuman seperti kolak, kurma, bubur sumsum, dan lainnya.
Sama seperti yang lainnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj tentunya memiliki menu istimewa pada saat berbuka puasa. Meski sudah menjadi pucuk pimpinan ormas Islam terbesar, menu buka puasa favorit Kiai Said tidaklah aneh-aneh. Cukup terong, ikan asin, dan tempe.
“Menu buka puasa favorit Buya (Kiai Said) sambel terong, tempe, ikan asin,” kata staf pribadi Ketum PBNU, Muhammad Sofwan Erce kepada NU Online, Kamis (17/5).
Sebagai pelengkap menu makanan, imbuh Sofwan, Kiai Said juga suka dengan kerupuk kulit sapi. Selain itu, untuk minuman Kiai Said tidak suka yang dingin-dingin. Dia lebih suka minuman yang hangat seperti teh tawar.
“Walhasil menu ala santri lah,” tutup dia. (Muchlishon)