Boyolali, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menghadiri acara 'Pengajian Akbar' yang menjadi puncak rangkaian kegiatan Hari Santri 2019 yang diselenggarakan di Alun-alun Kidul, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (25/10) malam.
Di depan belasan ribu jamaah yang hadir, Kiai Said menyampaikan sejumlah pesan, di antaranya menganjurkan para santri sebagai bentuk perayaan Hari Santri dengan perbanyak membaca shalawat.
Lebih lanjut, Kiai Said mengingatkan bahwa sebagai manusia yang hadir di muka bumi, memiliki amanat untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis. "Sebelum melihat agama, pangkat, titel, dan partai politik, amanat yang paling melekat adalah insaniyah, bisa hidup rukun bertetangga, yang lebih penting ialah santri agar terus menjaga tradisi Nahdlatul Ulama," terang Kiai Said.
Acara puncak Hari Santri di Boyolali tersebut, juga dimeriahkan dengan menghadirkan kolosalan hafrah 3.950 penerbang serta pemecahan rekor MURI lainnya, yakni pemasangan instalasi gas non subsidi bagi 100 pesantren.
Dijelaskan Ketua Panitia Hari Santri 2019 di Boyolali KH Joko Parwoto, di Kabupaten Boyolali, rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Santri ini bahkan telah diaksanakan sejak bulan September lalu.
"Sejak sebulan lalu, setiap hari di Kantor PCNU Boyolali ada grup hadrah dari MWC yang tampil secara bergantian, dan ditutup malam ini," ujarnya.
Sedangkan pada tanggal 22 Oktober lalu, Panitia menyelenggarakan kegiatan upacara dan kirab budaya yang diikuti ribuan peserta.
Berbagai pertunjukan kesenian ditampilkan dalam kirab budaya tersebut. Mulai drumband, reog, dan banyak kesenian lainnya menghiasi mulai start hingga finish.
Dijelaskan, ada 19 majelis wakil cabang (MWC) se-Boyolali yang mengikuti kirab. Setiap MWC mengirimkan setidaknya 500 jamaah. Start mulai Lapangan Sunggingan, Boyolali dan finish di Pendapa Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali.
Dalam pembukaan kirab budaya, Ketua PCNU Boyolali H Masruri mengungkapkan, peringatan Hari Santri ini diharapkan santri semakin maju. “Santri harus terdepan dalam segala aspek,” harapnya.
Setelah dilepas Ketua PCNU Boyolali KH Masruri, lantas dilanjutkan kirab dengan barisan terdepan diisi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dari SMK Karya Nugraha Boyolali. Kemudian diikuti iringan bendera NU dan banom dan setelahnya baru diikuti jamaah Nahdliyin dari masing-masing MWC.
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz