IPPNU Siapkan Kader Progresif dan Masif Menuju Abad Ke-2 NU
Rabu, 1 Februari 2023 | 20:45 WIB
Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah, dalam pidatonya, Selasa (31/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Melalui spirit 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) serta menyongsong abad ke-2 NU, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) berkomitmen menyiapkan para kader yang progresif dan masif dalam menghadapi setiap tantangan era teknologi digital.
"Menuju abad ke-2 NU, kami terus mengupayakan pergerakan IPPNU yang progresif dan masif, baik secara kualitas maupun kuantitas," kata Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah, dalam pidatonya, Selasa (31/1/2023).
"Apalagi dalam menyongsong abad ke-2 NU, kita memiliki tantangan yang tidak mudah yaitu digitalisasi teknologi," lanjut dia.
Meski era teknologi digital merupakan tantangan eksternal, menurutnya strategi-strategi dalam menghadapi era tersebut perlu disiapkan sejak dini. Sebab, sambung dia, era digitalisasi mendorong perubahan yang begitu cepat dan serba instan.
"Digitalisasi teknologi itu mendorong begitu cepat perubahan, kondisi ini mengharuskan IPPNU berlari cepat mengikuti ritme perubahan tetapi di saat yang sama IPPNU harus terus menancapkan akar tradisi yang kuat bagi pelajar kita," jelas Vela, sapaan akrabnya.
Tantanggan eksternal selanjutnya, terang dia, adalah intoleransi, bullying, dan kekerasan seksual. Sikap IPPNU dalam hal ini adalah membentengi para pelajar putri untuk tidak terjerembab menjadi korban apalagi sebagai pelaku.
"Hampir setiap hari kita mendengar dan disuguhi berita-berita itu yang dialami oleh para pelajar dan remaja. Karenanya, IPPNU memiliki konsen menghadapi tantangan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan prilaku para pelajar dan santri putri," terang Vela.
Konsen itu, merujuk pada tujuan IPPNU sejak awal pendiriannya. Dalam perjalanannya IPPNU menjadi tempat aman dan nyaman bagi para remaja putri NU dalam mengembangkan diri dan berkreativitas, penguatan intelektual, dan spiritual.
"IPPNU telah menjadi rumah bagi santri dan pelajar putri NU," ucapnya.
Untuk itu, ia bertekad menjadikan IPPNU sebagai organisasi yang lebih maju dan andal.
Selanjutnya, tak hanya tantangan eksternal, ia juga mengungkapkan isu-isu yang bersumber di tubuh IPPNU sendiri merupakan tantangan yang tidak boleh diabaikan. Karenanya, IPPNU kini memiliki tagline 'Back to school back to pesantren. Tagline itu menjadi dasar, landasan, semangat, konsentrasi pergerakan IPPNU pada saat ini.
"Tantangan internal yang tidak boleh diabaikan adalah mengembalikan IPPNU pada tujuan awal pendirian yaitu jadi rumah besar pelajar putri NU di sekolah, madrasah, dan pesantren," bebernya.
Dengan begitu besar tantangan yang dihadapi di era saat ini, ia mengajak semua pihak untuk kolaborasi dan bersinergi serta berupaya mewujudkan bonus demografi yang melahirkan kader IPPNU sebagai generasi emas
"Dengan kerendahan hati kami meminta kepada semua pihak untuk berkolaborasi dan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas pelajar dan santri putri NU," tandasnya.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua