Katib 'Aam PBNU: Yang Ingin Anaknya Pintar Pencak Silat, Masuk Pagar Nusa
Selasa, 29 Maret 2022 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online
Katib Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Said Asrori mengajak kepada seluruh Warga NU yang ingin anaknya pintar pencak silat agar dimasukkan ke Pagar Nusa. Hal ini disampaikan Kiai Said Asrori saat menyampaikan tausiyah dalam acara penutupan Kejurnas dan Festival IV Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Ahad (27/3) malam.
"Mengajak kepada Warga NU, orang-orang tua NU, yang ingin anaknya pintar pencak silat, masukkan di Pagar Nusa ini. Saya mengajak kepada warga NU di mana pun berada," ujar Kiai Said Asrori.
Karena, lanjut dia, Pagar Nusa adalah anak kandung NU yang menjadi wahana untuk mempersiapkan generasi NU yang tangguh dan kuat mempertahankan agama dan negara.
"Ini adalah wahana, media untuk mempersiapkan generasi-generasi NU yang tangguh dan kuat mempertahankan ad-din, mempertahankan ad-daulah, mempertahankan kemanusiaan dan kemerdekaan," kata Kiai Said Asrori.
Menurut dia, pencak silat sendiri sebenarnya telah ditanamkan oleh Rasulullah saw kepada para sahabat, tabiin, ulama, dan sampai kepada Jamiyah NU. Kemudian, NU melahirkan anak yang bernama Pagar Nusa.
“Maka, Pagar Nusa adalah anak kandung Jamiyah Nahdlatul Ulama dalam bidang pencak silat. Ini yang harus kita pegang bersama-sama,” ujar Kiai Said Asrori.
Menurut dia, dalam Kejurnas dan Festival IV Pagar Nusa ini para atlet telah menunjukkan gerakan-gerakan lahiriyah, seperti gerakan halus dan gerakan yang khas. Gerakan-gerakan seperti itu, menurut dia, juga harus berpengaruh terhadap gerakan hati.
“Tapi, tentu semuanya di dalam rangka memperjuangkan Ahlussunnah wal Jamaah, dalam rangka memperjuangkan Islam rahmatan lil 'alamin, dalam rangka menjaga keberlangsungan NU. Ini yang harus kita pegang untuk kita semua,” kata Kiai Said Asrori.
Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan Festival IV Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) ini ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nusron Wahid dengan memukul gong sebanyak sembilan kali.
“Dengan mengucapkan alhamdulillah marilah kita sama-sama tutup Kejurnas dan Festival ini, Alhamdulillahirabbil 'alamin, al-fatihah,” ucap Nusron mewakili Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Dengan adanya Kejurnas dan Festival IV, Nusron yakin Pagar Nusa telah bangkit menjadi kekuatan organisasi pencak silat yang profesional di Indonesia, bahkan internasional. “Dengan adanya Kejurnas ini menandakan ada kaderisasi yang sistematis,” kata dia.
Nusron menambahkan, atlet pencak silat yang bergabung dengan Pagar Nusa merupakan pendekar pelopor dan pendekar panutan. Karena itu, menurut dia, kader Pagar Nusa harus menanamkan jiwa pendekar di dalam dirinya.
“Karena pendekar pelopor dan pendekar panutan, tanamkanlah jiwa pendekar ke dalam diri kalian untuk memajukan bangsa, wa bil khusus memajukan Nahdlatul Ulama,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Nabil Haroen atau yang biasa dipanggil Gus Nabil mengatakan, ajang pencak silat tingkat nasional ini digelar dalam dua sesi, yaitu sesi virtual dam sesi tanding.
Menurut Gus Nabil, sesi virtual telah digelar pada awal Maret 2022 lalu. Sedangkan sesi tanding baru saja diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 Maret di Padepokan Pencak Silat TMII. “Dan untuk sesi tanding kami selenggarakan selama tiga hari penuh ini dan Alhamdulillah dari dua sesi itu diikuti total lebih dari 800 atlet dari seluruh Indonesia,” ujar Gus Nabil.
Dalam Kejurnas dan Festrival IV Pagar Nusa, Kontingen Jawa Timur berhasil meraih juara umum pertama setelah memenangkan 38 emas, 5 perak, dan 8 perunggu. Juara umum kedua diraih oleh Kontingen Jawa Tengah setelah membawa 15 emas, 16 perak, dan 14 perunggu. Sedangkan juara umum ketiga ditempati oleh Kontingen DKI Jakarta dengan raihan 7 emas, enam perak, dan 3 perunggu.
Selain menggelar kejuaraan pencak silat, pada tahun ini Pagar Nusa juga menggelar Lomba Karya Tulis dan Lomba Foto. Dalam ajang penghargaan jurnalistik ini, wartawan Republika, Muhyiddin berhasil menyabet Juara 1 dengan karya berjudul “Merajut Asa, Meraih Mimpi Bersama Pagar Nusa”.
Juara 2 diraih oleh wartawan Viva, Syaefullah dengam karya berjudul “Pagar Nusa, Dakwah NNU dan ‘Wasiat’ Dus Maksum”. Sedangkan juara 3 diraih oleh wartawan IDN Times, Muhammad Ilman Nafi’an dengan karya berjudul “Berbekal Ilmu Lirboyo, Kakak Beradik Bumikan Pagar Nusa di Cirebon”.
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua