Nasional

Kemenag Jelaskan Program MBG di Pesantren: Baru 40 Titik

NU Online  ·  Jumat, 19 September 2025 | 18:00 WIB

Kemenag Jelaskan Program MBG di Pesantren: Baru 40 Titik

Ilustrasi mayoran santri di pesantren. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) RI, Basnang Said, menyatakan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren saat ini telah mencakup 40 titik pesantren yang telah menjadi bagian dari Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG).


"Untuk pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di pesantren itu alhamdulillah sekarang sudah ada 40 titik pesantren yang sudah menjadi SPPG di pesantren," katanya di Jakarta Pusat, pada Jumat (19/9/2025).


Terkait pengurangan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang biasa dikeluarkan santri per bulan, Basnang menegaskan dengan adanya pembiayaan makan siang oleh negara, maka dana yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan makan bisa dialihkan untuk kegiatan lain, seperti penyelenggaraan kursus bahasa Inggris dua kali seminggu, yang sebelumnya mungkin hanya dilaksanakan sekali.


"Kalau misalnya di pesantren setiap bulan santri membayar satu juta, maka kewenangannya dilakukan oleh pihak pesantren," katanya.


"Ada alokasi sehingga uang yang dibayarkan selama ini tidak perlu dikurangi tapi kemudian pesantren menambahkan untuk agenda yang lain, yang berdampak juga ke santri," tambahnya.


Ia juga mengungkapkan bahwa dari pelaksanaan SPPG di pesantren, setiap santri akan mendapatkan MBG selama enam hari berturut-turut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan disesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung di masing-masing pesantren.


"Menu-menunya adalah menu yang memang sudah dituliskan dan dijadwalkan, hari Senin itu menu apa, Selasa menu apa dan seluruh menu-menu setiap harinya tergambar apa proteinnya, kemudian bentuk karbonya seperti apa, apa buahnya. Sehingga setiap harinya tidak berulang karena sudah dijadwalkan setiap harinya itu," katanya.


Namun demikian, Ia menyatakan, masih terdapat tantangan karena belum semua pesantren mendapatkan program tersebut. Ia mengungkapkan, banyak penyelenggara pesantren yang menanyakan kapan pesantren mereka akan memperoleh program MBG.


"Kita jawab, pasti nanti di penghujung 2025 seperti jadwal yang kita baca bahwa akan menyasar pada 85 juta, di dalamnya santri, siswa, ibu, bayi di bawah 5 tahun," katanya.


Ia berharap, pada penghujung 2025, seluruh santri yang jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 9 juta dari madrasah diniyah juga akan merasakan manfaat dari program makan bergizi gratis ini.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang