Muhammad Faizin
Kontributor
Jakarta, NU Online
Saat ini semua orang merasakan dan mengalami fenomena, ketika membuka media sosial, banyak sekali berita duka datang dari berbagai penjuru. Orang-orang yang kita kenal dan kita cintai berpulang ke Rahmatullah di masa pandemi Covid-19 ini. Setiap saat, kalimat "Innalillahi" bermunculan sebagai wujud belasungkawa atas kondisi yang memprihatinkan ini.
Namun, dalam situasi seperti ini, masih ada saja yang menyibukkan diri dengan 'berkelahi' dan 'perang' opini di media dengan berbagai narasi seperti Covid-19 ini tidak ada, Covid adalah rekayasa, dan berbagai propaganda lainnya. Ada juga yang tega menjadikan wabah Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk mencari dunia.
Mustasyar PBNU KH Ahmad Musthafa Bisri pun sangat prihatin dengan fenomena ketika ada yang masih menutup mata dengan fenomena menyedihkan yang sedang terjadi saat ini. Padahal, saat ini bisa dilihat bersama bagaimana para tenaga medis dan rumah sakit kewalahan menangani pasien Covid-19 yang setiap hari harus dirawat. Setiap hari pun orang meninggal dunia dan petugas kewalahan menguburkannya.
"Kafa bil mauti wa’idzaa. Cukup kematian itu menjadi penasihat. Itu sama sekali tidak mempengaruhi kebanyakan kita," kata Gus Mus Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah yang disiarkan TVNU, Sabtu (10/7) malam.
Menyikapi hal ini, Gus Mus mengajak semua elemen bangsa untuk menanggalkan segala keangkuhan dan menjadikan kasih sayang pada sesama untuk dikuatkan di masa pandemi ini. Kepada mereka yang menjadi tokoh dan banyak didengar orang, Gus Mus mengajak untuk tidak lagi menyampaikan ujaran-ujaran kebencian di tengah pandemi Covid-19.
Gus Mus menegaskan bahwa pandemi yang sedang dialami dunia ini merupakan wabah kemanusiaan. Pandemi ini bukan wabah perorangan, kelompok, etnis, agama, negara maupun bangsa. "Pandemi ini merupakan pelajaran luar biasa langsung dari Allah," tegasnya
Sehingga, kata Gus Mus, sudah saatnya semua umat beragama untuk instropeksi diri dan menyadari agar senantiasa menjaga jarak dengan dunia. Gus Mus mengajak umat Islam untuk memperbanyak shalawat yang akan menurunkan rahmat sehingga wabah ini akan di angkat oleh Allah SWT. Selain shalawat, Gus Mus juga mengajak umat Islam memperbanyak istighfar untuk meminta ampun pada Allah karena akan bisa menghindarkan diri dari siksa-Nya.
"Mari memperbanyak shalawat. Baca (shalawat) ketika mulut kita nganggur," ajaknya
Pada kesempatan tersebut, Gus Mus juga menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh tenaga medis dan para relawan yang menjadi garda terdepan dalam membantu para pasien yang terpapar Covid-19. "Mari doakan mereka diberi kekuatan lahir dan batin dan yang sakit bisa segera sehat," harapnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua