Kesan Mahasiswa Luar Negeri yang Ambil Program Doktor Jalur Penelitian di Unusia
Senin, 17 Februari 2025 | 10:00 WIB
Mufidah Adzkia
Kontributor
Jakarta, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) memiliki program doktor jalur penelitian (by research) sejak tahun Akademik 2024 ganjil. Di antara yang dapat program ini ialah Pejabat Kurator Museum Budaya Cheng Ho Malaka, Malaysia, Li Feng dan Mohmed Firdaus Bin Masruhen dari Singapura.
Li Feng mengaku bahwa selama melaksanakan studi di Unusia. Ia merasa senang dan menyukai peraturan yang diberikan.
"Saya baru saja memulai studi dan penelitian saya, dan saya sangat senang dengan peraturan yang diberikan oleh Unusia dan juga dosen pendamping saya, Ahmad Suaedy yang berpengetahuan luas," jelas Li Feng kepada NU Online belum lama ini.
Dia mengatakan bahwa alasannya mengambil program studi di Unusia ini yaitu untuk mempelajari konsep Islam Nusantara dan mencoba membangun jembatan antara peradaban Islam Nusantara dan peradaban Tionghoa di bidang kerjasama warisan budaya.
"Nusantara adalah wilayah Islam yang paling penting dan menarik di dunia. Jika saya ingin memahami dan mempromosikan kolaborasi warisan Cheng Ho dan warisan rute budaya, saya harus belajar dan memikirkan peradaban Islam dan melakukan penelitian," ujarnya.
Program Doktor By Research ini juga menarik perhatian salah satu warga negara Singapura, Mohmed Firdaus Bin Masruhen yang juga mahasiswa program ini mengaku ketika mengetahui terdapat program doktor by research ia memutuskan untuk melanjutkan studinya.
"Jadi alasan saya mengambil S3, saya melihat Unusia memiliki program baru di Unusia yaitu doktor by research, saya tertarik untuk masuk dan melakukan penelitian terkait halal, jadi saya membuat penelitian terkait halal antara Indonesia dan Malaysia," jelasnya.
Ia mengaku bahwa tertarik untuk menyatukan standar halal antara negara-negara di Asia khususnya untuk Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura dengan langkah awal yaitu menghubungkan standar halal Indonesia dan Malaysia.
"Karena masing-masing negara mempunyai standar halal nya, dari situ saya melihat bagaimana kita sebagai negara Asia yang muslim, terutama Indonesia sebagai negara muslim terbesar saya berharap nanti negara Asia muslim seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan Thailand memiliki standar halal yang sama," ungkapnya.
Mohmed juga mengatakan bahwa ia merasa puas dengan pelayanan dari Unusia yang cepat mengenai administrasi dan pelayanan mengenai program doktoralnya.
“Bagus dan cepat tanggap, di saat kemarin melakukan interview, penyampaian tentang judul yang mau disampaikan, dan Unusia juga memberikan pendamping yang cekatan,” pungkasnya.
Mahasiswa Doktor By Research lainnya Christisar Arstilo Rumbay, mengatakan bahwa program Unusia ini bagus karena pemberian informasi mengenai perkuliahan di informasikan dengan jelas dan mahasiswa juga diberikan dosen pembimbing yang membantu mahasiswa jika membutuhkan bantuan dalam perkuliahan.
"Menurut saya bagus, karena ada satu orang yang bertanggung jawab penuh jika ada pertanyaan teknis dan ada 2 orang dosen pembimbing yang tentunya sangat aktif dengan mahasiswa dalam berkomunikasi khususnya dalam topik disertasi yang saya kerjakan, ada juga buku-buku yang diberikan," jelas pria kelahiran Yogyakarta itu.
Selain menjadi seorang Mahasiswa, Christisar juga aktif sebagai seorang pendeta di 5 Gereja yang berada di Belanda. Ia menjelaskan bahwa penelitian yang ia ambil mengenai Perdamaian dan Harmonisasi Islam dan Budaya Lokal yang ada di Indonesia.
"Saya mengambil di dalam teologi Kristiani namanya teologi kontekstual, saya mau melihat bagaimana islam yang memeluk agama namun memangku kebudayaan tetapi tentunya menggunakan perspektif Nasrani saya, kemudian tentang bagaimana agama Islam bisa berdamai padahal harmonisasi antar agama dan juga budaya lokal di Indonesia," ungkapnya.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua