Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, H Muhammad Nuh menegaskan bahwa upaya memperkuat perwakafan harus diniatkan semata-mata ingin melanjutkan risalah Nabi Muhammad. Jika itu dilakukan, ia optimis pertolongan Allah akan datang dan menumbuhkan perwakafan di Indonesia dengan baik.
“Saya ingin menyampaikan, bahwa mari kita tata niat. Karena mengurusi perwakafan ini bukan seperti mengurusi pekerjaan biasa. Sayang kalau kita mengurusi perwakafan tapi niatnya tidak tercantol dengan urusan perwakafan,” ungkap Nuh dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BWI 2021 di Hotel Avanzel Cibubur dan ditayangkan secara virtual melalui kanal Youtube BWI, pada Selasa (30/3).
“Karena itu mari kita tata niat. Ya Allah, bismillah, saya ikut Rakornas ini untuk memperkuat perwakafan semata-mata saya ingin melanjutkan risalah Rasulullah Muhammad. Kalau itu yang kita lakukan, insyaallah pertolongan Allah akan datang dan perwakafan akan tumbuh dengan baik,” imbuhnya dalam Rakornas bertema Era Baru Perwakafan Nasional: Wakaf Uang dan Transformasi Digital.
Upaya melanjutkan risalah Nabi itu karena terdapat sebuah hadits yang dinyatakan bahwa tidak ada para sahabat di zaman Nabi yang memiliki kemampuan kecuali berwakaf. Dengan demikian, kata Nuh, semua orang pasti dan harus berwakaf.
Ia menginginkan agar di era kekinian, wakaf dijadikan sebagai life style atau gaya hidup. Tiada hari, tiada Jumat, tiada bulan, dan tiada tahun tanpa berwakaf dengan semata-mata ingin mencari ridha Allah.
“Mudah-mudahan Allah senantiasa menguatkan hati kita, memberikan kecerdasan kepada kita semua sehingga kita bisa mengelola perwakafan ini dengan baik dan tentu senantiasa mengharapkan ridha dari Allah,” tutur Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa salah satu nikmat yang Allah berikan adalah dengan diberikannya keterpautan hati terhadap perwakafan. Sebab menurut Nuh, tidak semua orang hatinya dipertautkan dengan perwakafan.
“Kita harus bersyukur dan untuk itu mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk terus memperkuat dan mengembangkan perwakafan nasional,” harap Nuh.
Ia juga merasa bersyukur karena Rakornas BWI 2021 ini dihadiri oleh para pegiat perwakafan nasional dari Aceh hingga Papua. Tujuan kehadiran mereka adalah untuk sama-sama memperkuat perwakafan.
“Itulah tanda akan muncul era baru dan kebangkitan baru dalam dunia perwakafan,” pungkas Nuh.
Pada acara pembukaan Rakornas BWI ini, hadir secara virtual Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Acara akan dilanjut diskusi yang akan diisi oleh Ketua BWI Muhammad Nuh dengan tema Arah Kebijakan BWI 2021-2024, Ketua Dewan Pertimbangan BWI H Kamaruddin Amin dengan tema pembahasan penguatan sosialisasi dan literasi wakaf nasional.
Lalu ada presentasi yang akan disampaikan oleh Pengurus BWI Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf dengan tema bahasan wakaf uang dan sistem pengelolaannya. Terakhir, diskusi akan pemaparan tentang transformasi digital akan disampaikan oleh Anggota Pusat Kajian dan Transformasi Digital BWI Arief Rohman Yulianto.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua