
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj menandatangani prasasti peresmian kampus STIENU Arridho Depok, Jumat (26/7). (Foto: Aan/NUO)
Aan Humaidi
Kontributor
Terkait masih banyaknya dampak kemerosotan ekonomi, salah satu penyebabnya bukanlah pada perseorangan saja. Namun, ada kezaliman secara global dan legal.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj usai meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Arridho, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (26/7).
Menurut Kiai Said, NU tidak melawan konglomerat. Tapi, harus ada pemerataan ekonomi di masyarakat. Selama ini, ia menilai dari kebijakan ekonomi sampai dengan 14 paket kebijakan ekonomi belum menyentuh kepentingan rakyat. “Belum terasa manfaatnya, kebijakan ekonomi 14 kali Pak Darmin itu,” terangnya.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua