Nasional

KH Abdullah Kafabih: Demo Santri itu Istighasah, Damai dan Beradab, Tidak Anarkis

NU Online  ·  Selasa, 21 Oktober 2025 | 13:00 WIB

KH Abdullah Kafabih: Demo Santri itu Istighasah, Damai dan Beradab, Tidak Anarkis

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabih Mahrus saat menyampaikan sambutan di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Senin (20/10/2025). (Foto: TVNU/Miftah)

Jakarta, NU Online

 

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus menegaskan bahwa santri harus menunjukkan keteladanan dalam setiap tindakan, termasuk ketika menyampaikan aspirasi di muka umum. Ia menekankan bahwa demonstrasi ala santri harus tertib, damai, dan beradab, bukan anarkis.

 

“Di Hari Santri ini, kita diuji oleh Allah swt kesabarannya. Maka saya sarankan, silakan demo, namun koordinasi dengan pihak kepolisian, yang tertib, jangan anarkis, untuk membedakan bagaimana santri demo dan untuk membedakan bagaimana orang yang bukan santri demo,” ujarnya dalam acara Lirboyo Bersholawat dengan rangka Mensyukuri Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur pada Senin (20/10/2025) malam.

 

Kiai Kafabihi menegaskan bahwa demonstrasi santri harus menjadi contoh bagi masyarakat luas.

 

“Jangan sampai bakar-bakaran, ini kata saya. Jangan sampai anarkis, demo kita supaya dicontoh oleh mereka-mereka, demo kita istighasah. Demo kita supaya dicontoh oleh mereka, tidak bakar-bakaran, tidak melawan polisi, tidak melawan tni, dan demo kita adalah demo damai. Setuju?,” katanya yang disambut teriakan tegas oleh para santri, “Setuju,”.

 

Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan dengan cara damai merupakan bentuk pembelajaran bagi masyarakat bahwa penyampaian aspirasi tidak harus disertai kekerasan.

 

“Ini untuk pelajaran bagi mereka-mereka kalau demo dilarang bakar-bakaran, dilarang ugal-ugalan,” tegas Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

 

Ia juga menegaskan bahwa santri dan kiai memiliki jasa besar bagi negara. “Santri beserta kiai itu, jasa terhadap negara sangat besar,” katanya.

 

Lebih lanjut, Kiai Kafabihi menyampaikan bahwa modal utama santri adalah akhlakul karimah dan takwa kepada Allah swt. Dua hal tersebut, katanya, menjadi bekal penting agar santri diterima dan dihormati di tengah masyarakat.

 

“Para santri itu modalnya ahlakul karimah atau adab. Ahlakul karimah itu merupakan syarat orang bisa diterima di tengah-tengah masyarakat atau keluarga. Dan modal santri adalah takwa kepada Allah swt, orang kalau bertakwa, segala urusannya dimudahkan oleh Allah swt,” ucapnya.

 

Ia juga berpesan agar para santri selalu bertawakal kepada Allah dalam setiap langkah, termasuk ketika menyuarakan kebenaran.

 

“Ditambah tawakal kepada Allah swt, barang siapa yang tawakal kepada Allah swt, maka oleh Allah swt akan dicukupi. Maka saya pesankan, bilamana kalian demo silakan tawakal kepada Allah swt,” ujarnya.

 

Kiai Kafabihi turut mendoakan agar bangsa Indonesia senantiasa dijauhkan dari perpecahan dan dijaga kedamaiannya.

 

“Mudah-mudahan orang yang sinis terhadap orang Islam, sinis terhadap negara Indonesia, semoga di basmi oleh Allah swt. Sebab musuh-musuh Indonesia, ini tujuannya untuk menghancurkan negara kita, mengadu domba negara kita. Mudah-mudahan Indonesia dijadikan oleh Allah swt negara yang damai, indah, sejahtera, aman,” ujarnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang