KH Miftachul Akhyar Dorong Masyarakat Bergandeng Tangan Bantu Korban Bencana di Aceh dan Sumatra
NU Online · Sabtu, 29 November 2025 | 11:00 WIB
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengajak masyarakat mendoakan surutnya banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dalam situasi semacam itu, ia pun berharap ada empati yang hadir untuk mengatasi dampak dari bencana alam tersebut.
"Mudah-mudahan timbul hati-hati yang lunak untuk membantu dan meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra," ucap Kiai Miftach saat Ngaji Syarah Al-Hikam pertemuan ke-146 dikutip NU Online, Sabtu (29/11/2025) dari kanal Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar.
Ia menuturkan, membantu orang lain yang tengah mengalami kesulitan merupakan ekspresi syukur selain mengucap hamdalah. Pasalnya, hal demikian dapat mengurangi derita yang dipanggul para korban.
Di sisi lain, sikap tersebut mampu mengingatkan seseorang bahwa segala sesuatu berasal dari Allah swt, dan untuk disalurkan demi kebaikan.
"Jika kita membantu maka yang dibantu itu mendoakan kebaikan untuk kita," ujarnya di hadapan sejumlah jamaah.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Status ini ditetapkan setelah 14 kepala daerah mengabarkan kondisi wilayah masing-masing per Jumat (28/11). Hal ini sebagaimana disampaikan Plt Kepala Pelaksana BPBA Fadmi Ridwan.
"Dari surat yang kami terima, ada 14 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi yaitu Pidie, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, Subulussalam, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Barat Daya," ujarnya dalam laman resmi BPBA.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Jumat (28/11/2025), BNPB melaporkan sebanyak 174 jiwa meninggal dunia, 79 orang hilang, dan 12 luka-luka akibat rangkaian bencana tersebut.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua