Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zakyy Mubarak menjelaskan bahwa sikap atau perbuatan yang sangat tercela yang harus dihindari oleh setiap orang Muslim adalah sikap yang di dalamnya menunjukkan suatu kemunafikan.
Kiai Zakky menerangkan, munafik pengertiannya adalah melahirkan sesuatu yang berbeda dengan batinnya. “Pengertian lain menyebutkan bahwa munafik adalah memperlihatkan keimanannya dan menyembunyikan kekafirannya,” ujar Kiai Zakky Mubarak dikutip NU Online, Senin (30/5/2022) dari facebooknya.
Menurut Ketua Lembaga Dakwah PBNU periode 2010-2025 ini, tanda atau ciri-ciri kemunafikan seseorang bisa dilihat dari berbagai kegiatannya, biasanya diketahui dari perbedaan antara ucapan dan perbuatan.
“Banyak orang yang mengatakan dan memerintahkan kebaikan, tetapi ia tidak melaksanakannya,” terang Kiai Zakky.
Mereka (orang-orang munafik), kata Kiai Zakky, juga melarang sesuatu yang munkar dan tercela, tetapi ia mengerjakannya. Selain itu banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat orang yang mengerjakan pekerjaan sia-sia, yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
“Sikap sebagaimana yang disebutkan di atas akan merusak masyarakat dan menimbulkan kekacauan yang merugikan,” tegas dosen senior Universitas Indonesia (UI) itu.
Menurut Rais Syuriyah PBNU periode 2015-2021 itu, setiap orang Muslim diperintahkan memerangi sikap kemunafikan yang tercela itu, menurut kemampuannya masing-masing.
Bila memilki kemampuan, lanjut Kiai Zakky, hendaknya memberantasnya dengan kekuasaan. Bila tidak mampu maka harus memberantas sikap tercela itu dengan lisannya. Bila dengan lisan pun tidak memiliki kemampuan untuk memberantasnya maka harus mengingkari dalam hati.
“Jika mengingkari dalam hati pun tidak dilakukan, maka orang itu tidak memiliki iman lagi dalam dirinya meskipun seberat biji sawi,” ucapnya.
Sebagai manusia mukmin, imbuh Kiai Zakky, kita diperintahkan untuk menyampaikan kebenaran dan mengatakan yang hak dengan jujur dimanapun kita berada. Kita harus mengatakan apa adanya, sejujur mungkin, sehingga terhindar dari kebohongan dan kemunafikan.
“Para sahabat Nabi, sebagai generasi yang berhasil dan memiliki kewibawaan yang luhur, adalah disebabkan karena mereka konsekwen dan mengatakan yang sebenarnya terhadap yang hak atau pun yang batil. Sikap seperti itu membuat kawan atau pun lawan memperhitungkan mereka dan membuat lawan mereka menjadi kecil dan hina,” tandas Kiai Zakky.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua