KH Zulfa Mustofa Sampaikan Kiai NU Mampu Bersikap Moderat dan Berpikir tentang Realitas
Senin, 14 Oktober 2024 | 16:30 WIB
Waketum PBNU Kiai Zulfa Mustofa dalam Seminar Hukumah Diniyah dan Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail di Hotel Aryaduta Bandung, Senin (14/10/2024). (Foto: NU Online/Aji)
Mufidah Adzkia
Kontributor
Bandung, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa membuka secara resmi Seminar Hukumah Diniyah dan Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail di Hotel Aryaduta, Bandung, pada Senin (14/10/2024).
Kiai Zulfa menyampaikan bahwa dalam masyarakat yang majemuk, kiai-kiai NU mampu bersikap moderat yang berpikir tentang realitas.
“Ulama-ulama dahulu itu punya kemampuan penguasaan pada kitab-kitab klasik sekaligus punya kemampuan membaca realitas (waqi') dengan mencoba menggabungkan atau mengontekstualisasikan nash-nash yang ada di turats,” jelas Kiai Zulfa.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU 2010-2015 itu meyakini bahwa ulama-ulama NU merupakan orang-orang yang luar biasa dan memberikan contoh salah satu ulama yaitu Syekh Nawawi Al-Bantani.
“Saya meyakini bahwa ulama NU itu luar biasa Dari mulai Syekh Nawawi Al-Bantani yang tidak hanya dalam bab fiqih penguasaan turatsnya termasuk dalam hal yang lain,” ungkap Kiai Zulfa.
Ia menegaskan bahwa ulama-ulama di masa lalu, khususnya di Indonesia, memiliki ilmu yang luas dan mampu mengontekstualisasi apa yang ada di dalam kitab dan masyarakat.
“Hampir semua ulama pada masa lalu terutama di Indonesia atau di tanah Jawa rata-rata berpengetahuan luas, selain berpengetahuan luas mereka rata-rata punya kemampuan mengkontekstualisasi apa yang ada dalam kitab turats dengan apa yang ada di masyarakatnya,” tegas Kiai Zulfa.
Kiai Zulfa juga menceritakan kesungguhan KH Sahal Mahfudh, Rais Aam PBNU yang dengan sabar mengkader anak-anak madrasah aliyah dalam ber-bahtsul masail. Kiai Sahal dengan sabar menunggu sambil duduk sampai bahtsul masail selesai.
Lebih lanjut, Kiai Zulfa berharap, melalui sosialisasi yang dilakukan PBNU ini, kelak akan muncul banyak kader-kader muda yang ahli dalam bahtsul masail dari Jawa Barat.
“Alhamdulillah saya lihat aktivis bahtsul masail-nya muda-muda. Itu berarti kita punya harapan ke depan, kader-kader bahtsul masail kita itu tumbuh dari Jawa Barat,” ungkap kiai Zulfa.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan PBNU yang membuktikan komitmen kerja-kerja NU.
"Kegiatan bersama PWNU dan PBNU ini membuktikan bahwa beliau berkomitmen membantu kerja-kerja Nahdlatul Ulama. Bukan hanya hari ini bahkan sejak awal gedung PWNU mulai dibangun. Marilah kita menjadi payung teduh bagi warga Jawa Barat," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Katib Syuriah PBNU Abdul Moqsith Ghazali, Wasekjen PBNU H Muhammad Silahudin, Wasekjen PBNU Ai Rahmayanti, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Rosihon Anwar, Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, dan perwakilan dari PCNU se-Jawa Barat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua