Kiai Maruf: Kelompok Intoleran dan Takfiri Bahayakan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
NU Online · Jumat, 11 Agustus 2017 | 10:02 WIB
Rais Aam PBNU KH Maruf Amin mengatakan, tugas utama santri adalah mendalami ilmu agama. Sementara tugas pesantren ialah menyiapkan orang yang memahami agama. Di samping itu, pesantren juga harus menyiapkan orang sesuai dengan tuntutan zaman.
“Jadi, kalau dulu itu, selain menjadi ulama yang pandai, maka yang digembleng adalah menjadi mujahid, pejuang-pejuang karena tantangannya adalah bagaimana memerdekakan bangsa ini dari penjajah,” kata Kiai Maruf Amin pada acara peluncuran dan konferensi pers Hari Santri 2017 di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Sementara hari ini, katanya, selain menguasai ilmu agama Islam, santri juga harus menjaga negara yang telah dianggap final ini daripada upaya-upaya kelompok radikal, intoleran, dan takfiri yang ingin merusak dan mengganti tatanan yang ada. Kelompok-kelompok seperti ini dapat menimbulkan kegaduhan-kegaduhan.
“Oleh karena itu, adanya kelompok intoleran sangat berbahaya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini tugas utama (santri) selain menguasai agama,” katanya. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua