Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bela sungkawanya atas meninggalnya salah satu rais syuriyah PBNU, KH Dimyati Romli Tamim pada Rabu, (18/5) di Jombang.
“Mudah-mudahan arwah beliau diterima di sisi Allah. Dan mari kita meneladani akhlak, amal dan prinsip yang selalu dijalankan oleh Kiai Dimyati dan ayahnya, Kiai Romli. Kedua orang kiai tersebut merupakan mursyid dari Tarekat Kodiriyah wa Naqsabandiyah.
“Jamiyyah tarekat merupakan ciri khas NU. Di luar NU ngak ada. Adanya mungkin pendidikan, kesehatan, dan kepemudaan. Kalau tarekat, hanya ada di NU. Mudah-mudahan setelah ditinggal pemimpin tarekat ini, terus berlanjut tarekatnya,” katanya di Gedung PBNU.
Ia merasa prihatin dengan banyaknya tokoh tarekat yang belakangan ini meninggal, seperti Kiai Asrori Surabaya, Abah Anom Tasikmalaya, dan terakhir Kiai Dimyati Jombang ini.
“Kita harus mewarisi tinggalan yang sangat mulia ini. Jangan sampai ciri khas NU ini hilang,” paparnya. (Mukafi Niam)