Nasional

Kisah Lady Rocker Mel Shandy Berjilbab

Selasa, 27 Maret 2018 | 03:45 WIB

Kisah Lady Rocker Mel Shandy Berjilbab

Mel Shandy bernyanyi di Gedung PBNU

Jakarta, NU Online 
Bagi generasi 90-an, mungkin masih ingat salah satu rocker pelantun lagu Bianglala. Ya, dia Mel Shandy. Dia satu generasi dengan Nike Ardila, Lady Avisa, Inca Cristie, Ani Carera, Poppy Mercury, Yosie Lukcy dan lain-lain. 

Mel Shandy punya cerita berjuang selama tujuh tahun ingin berjilbab. Tidak mudah. Tapi ia usahakan terus-menerus sampai hati merasa pas. Selama belum pas di hati, ia mengukui blak-blakan, berjilbab hanya buka-tutup saja pada situasi-situasi tertentu. 

Lalu, pada 2007, ia merasa mantap mengenakan jilbab setelah melakukan perjalanan panjang, keluar-masuk pesantren, bertemu kiai, para santri, bersama grup musik Ki Ageng Ganjur pimpinan Ketua  Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU 2010-2015, Sastro Ngatawi.

“Dulu saya merah-merah rambutnya, kan. Saya bersama Ki Ageng Ganjur sejak tahun 2000, berjilbab tahun 2007. Jadi selama itu berjuang ingin berhijrah. Itu susah. Saya kan ke pesantren-pesantren. Tapi berjilbabnya 2007,” katanya di Gedung PBNU, Jumat (23/3) malam, setelah pelepasan Kiai Ageng Ganjur yang akan tour di Eropa selama 2 minggu oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. 

Ketika ditanya alasan, dia mengaku tak bisa menjelaskannya. Karena itu hadir dengan sendirinya. Ia menyebutnya dengan hidayah. 

“Hidayah itu datangnya tidak diduga ya. Ya dari hidayah aja sih. Sering ketemu pesantren, sering ketemu kiai, kan, aku juga tidak tahu kenapa, pengen berhijab aja. Berhijrah,” jawabnya. 

Namun, ia mengaku, pernah di suatu pesantren di Sumatera Utara, ketika manggung bersama Ki Ageng Ganjur, ia melihat lautan santri putri berjilbab. Tiba-tiba ia merasa ada yang menyelinap dalam hatinya sebuah ketakjuban.

“Sampai ada sesuatu yang membikin takjub ya. Mereka pada berhijab, malah aku enggak,” katanya. 

Menurut dia, dengan berjilbab, tidak akan mempengaruhi di musik. Ia akan tetap bernyanyi selama mampu, selama dibutuhkan masyarakat. Malah, dengan penampilannya itu, kadang ia diminta untuk membacakan Al-Qur’an pada acara-acara tertentu.

Memang, masa kecilnya pernah juara membaca Al-Qur’an di tingkat kecamatan, di daerah Bandung Wetan. Tapi itu tidak digelutinya karena ia lebih banyak di rock.  

Pemilik nama asli Melinda Susilarini ini lahir di Bandung, 26 September 1971. Selain dikenal penyanyi Bianglala buah karya Yockie suryoprayogo, ia juga dikenal pelantun Nyanyian Badai, Gejolak Hati, Biang Keladi, dan lain-lain. (Abdullah Alawi)