Nasional KONFERWIL NU JATENG

Konferwil NU Jateng Bahas Ormas Penolak Pancasila

Sabtu, 22 Juni 2013 | 14:19 WIB

Semarang, NU Online 
Para ulama utusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jateng yang Hari Ahad (23/6) mengikuti Konferensi Konferensi Wilayah NU Jawa Tengah di Kompleks SMA Semesta, Gunungpati Semarang, akan diajak akan diajak membahas pertanyaan yang disampaikan umat kepada Pengurus Wilayah NU Jateng.<>

Pembahasan masalah umat dalam perspektif hukum Islam yang disebut  Bahsul Masail ini akan dipandu oleh Katib Syuriyah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh.

Kyai Ubed, demikian ia biasa dipanggil, menyampaikan tiga poin pertanyaan yang dipertanyakan umat. Yaitu bagaimana hukumnya menghormati simbol negara yang telah menjadi konsensus nasional, bagaimana hukum menyatakan Pancasila dan NKRI adalah ideologi kufur atau thoghut, serta apa yang harus dilakukan pemerintah terhadap kelompok atau organisasi yang menolak dan menganggap Pancasila sebagai ideologi kekafiran.

“Kami akan memandu Bahsul Masail untuk menjawab pertanyaan umat tersebut. NU selalu dituntut bisa menjawab setiap problem  kontemporer masyarakat,” tutur pengasuh Ponpes Al-Itqon Tlogosari Pedurungan Semarang ini.

Para delegasi PCNU kata dia, telah jauh hari dihubungi dan diberi materi Bahsul Masail tersebut, sehingga saat Konferwil sudah bisa menyodorkan alternatif jawaban dengan referensi yang lengkap. Namun pihaknya tetap menyediakan kitab-kitab mu’tabar (terakreditasi) untuk menambah referensi dalam musyawarah di forum.

“Biasanya terjadi perdebatan cukup dinamis dalam Bahsul Masail. Apalagi menyangkut masalah kenegaraan macam ini. Tapi pasti akan mudah mencapai mufakat untuk menyusun jawaban yang tepat,” terang kyai yang biasa berdiskusi di fesbuk dan selalu menenteng komputer tablet ini.

Hasil keputusan Bahsul Masail, lanjutnya, akan disebarluaskan untuk menjadi pedoman bagi umat Islam, dan diberikan kepada pemerintah sebagai rekomendasi penindakan.

Ditanya kemungkinan jawaban yang akan muncul, Kyai Ubed mengelak. “Tunggu saja nanti. Hadir saja ramai-ramai di arena Konferwil. Sidangnya terbuka untuk umum kok. Tapi nontonnya di luar ruangan ya,” pungkasnya sambil menjawil wartawan agar datang meliput. 

 


Redaktur      : Syaifullah Amin 
Kontributor : Muhammad Ichwan