Konsisten Sebut Keberlanjutan, Jokowi Isyaratkan Programnya Diteruskan Prabowo?
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 14:00 WIB
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (16/8/2024). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube TV Parlemen)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Presiden Jokowi kerap menggunakan kata keberlanjutan pada Pidato Presiden RI Tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya yang digelar saat Sidang Tahunan 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (16/08/2024).
Setidaknya tercatat tujuh kali kata keberlanjutan dan berkelanjutan digunakan Jokowi dalam pidatonya, terutama pada hal-hal yang terkait dengan anggaran dan kebijakan dari program pemerintahannya.
Dalam pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, Jokowi bahkan mengulang kata tersebut sebanyak dua kali.
"APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkap Jokowi.
Hal ini mengindikasikan bahwa RAPBN 2025 disusun sedemikian rupa untuk melanjutkan realisasi program-program pemerintahan era Jokowi kepada Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
"Arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang," kata Jokowi.
Selain seolah memastikan bahwa programnya akan dilanjutkan pada masa kepemimpinan Prabowo, Jokowi sekaligus ingin menunjukkan kepada publik bahwa ia mendukung pemerintah selanjutnya.
Kesempatan ini menjadi momentum yang dimanfaatkan dengan baik oleh Jokowi untuk menyampaikan secara luas kepada publik bahwa pemerintahan berikutnya adalah keberlanjutan dari dirinya.
Pada pidato sebelumnya, yakni Pidato Kenegaraan Presiden RI Jokowi juga menyampaikan amanah dan mandat rakyat kepada Prabowo yang hadir sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra.
Dengan tatapan tertuju ke arah Prabowo, Jokowi mengatakan, "nanti, pada tanggal 20 Oktober 2024 izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto."
"Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote dari pinggiran, dari daerah, dan dari pusat-pusat kota kepada Bapak," sambung Jokowi.
Mendengar hal itu, Prabowo yang duduk di antara Menteri Koordinator Bidang Kemartitiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto langsung sigap berdiri dan menerima amanah serta mandat rakyat hingga Jokowi selesai menyampaikannya.
Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR ini merupakan pidato terakhir Jokowi sebagai Presiden RI. Pada 2025 mendatang, Prabowo Subianto akan menyampaikan Pidato Kenegaraan yang digelar setiap tanggal 16 Agustus sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT RI setiap tahunnya.
Sebelumnya, pada rapat kabinet, Senin (12/8/2024), Prabowo Subianto menyampaikan bahwa dia akan menuntaskan pembangunan IKN dan ingin secepatnya beroperasi di sana. Prabowo juga menyampaikan kemungkinan-kemungkinan buruk terkait IKN karena statusnya sebagai forest city, seperti kebakaran, dan bencana-bencana lainnya.
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Tingkatkan Pengangguran dan Kolapsnya UMKM
3
Kisah Inspiratif Endah Priyati, Guru Sejarah yang Gunakan Komik sebagai Media Belajar
4
Ketum PBNU Respons Veto AS yang Bikin Gencatan Senjata di Gaza Kembali Batal
5
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
6
Menag Penuhi Undangan Arab Saudi untuk Bahas Operasional Haji 2025
Terkini
Lihat Semua