Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (DPP HPN) Dripa Sjahbana menyebutkan, Induk Koperasi An-Nisa Muslimat Nahdlatul Ulama (Inkopan Muslimat NU) dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) bisa melakukan sinergi dalam lima hal.
Pertama, pengembangan dan pengelolaan program kerja bersama. Termasuk kemitraan dalam berbagai hal, seperti sumber daya usaha (modal usaha, kemitraan produksi, dan lainnya), tata kelola usaha (manajemen, sistem dan teknologi informasi), dan pemasaran.
“Kedua, penghimpunan dan pemanfaatan informasi usaha untuk mendukung penguatan usaha dan ekonomi warga Nahdliyin,” kata Dripa dalam acara acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi An-Nisa Tutup Buku 2017 di Kantor PP Muslimat NU di Jakarta, Jumat (4/5).
Ketiga, aliansi An-Nisa Mart (Inkopan Muslimat NU) dan Nusa Mart (HPN). Menurut Dripa, toko-toko retail yang dibentuk lembaga atau badan otonom NU harus disinergikan agar tidak ‘saling membunuh’ satu dengan yang lainnya.
“Kalau di situ sudah ada An-Nisa Mart, Nusa Mart tidak akan dibuka di situ misalnya,” ujarnya.
Keempat, pemasaran produk. Produk-produk binaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Muslimat NU bisa dipasarkan di Nusa Mart. Begitu pun sebaliknya. Kelima, kolaborasi promosi melalui media sosial. HPN bisa mempromosikan segala sesuatu tentang Inkopan Muslimat NU di media sosial HPN. Begitu pun sebaliknya.
Bagi Dripa, yang terpenting adalah bagaimana merajut sinergi antar perangkat ekonomi di lembaga-lembaga atau badan otonom NU. Dengan demikian, mereka bisa saling memperkuat, bukan malah saling bersaing dan menjatuhkan. (Muchlishon)