Jakarta, NU Online
Gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya akhir bulan lalu hingga saat ini telah menimbulkan ratusan korban jiwa, ratusan ribu pengunsi dan puluhan ribu kerusakan bangunan. Secara finansial, kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai Rp7.7 triliun.
“Sejak gempa pertama 6,4 SR pada 29/7/2018 yang kemudian disusul gempa 7 SR (5/8/2018), 6,5 SR (19/8/2019 siang) dan 6,9 SR (19/8/2018 malam) menyebabkan 506 orang meninggal dunia, 431.416 orang mengungsi, 74.361 unit rumah rusak dan kerusakan lainnya. Diperkirakan kerusakan dan kerugian mencapai Rp 7,7 trilyun,” Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (21/8).
Jumlah korban ini bertambah dari angka sebelumnya, akibat gempa bumi yang terjadi pada Ahad (19/8) pukul 19.56 WIB akhir pecan lalu, yang memiliki intensitas VI-VII MMI atau dianggap kuat.
Dari kejadian terakhir ini, data BNPB yang dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 10.45 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah.
“Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat,” kata Sutopo.
Tim PBNU Pedui Gempa sendiri telah terjun ke lokasi kejadian gempa untuk meringankan korban gempa bumi. Sejumlah kegiatan kemanusiaan dilakukan tim ini sejak awal bencana terjadi pada 29 Juli 2018, mulai dari pengadaan kebutuhan dasar, air bersih, hingga palayanan kesehatan gratis.
Wakil Ketua NU Care-LAZISNU, M Wahib Emha mengatakan, salah satu kebutuhan warga adalah hunian sementara yang tahan gempa. Menjawab hal itu, Tim NU Peduli Lombok menggagas hunian sementara bagi warga yang kehilangan rumah, maupun yang rumahnya belum bisa ditempati.
Rumah ini terbuat dari dinding triplek, dengan atap dari seng dan berlantai tanah. Hunian sementara berukuran 2.5 X 6 meter dapat menampung sekitar enam anggota keluarga. (Ahmad Rozali)