Korban Tragedi Kanjuruhan asal Blitar Dapat Santunan PBNU
Senin, 9 Januari 2023 | 03:15 WIB
Penyerahan santunan dari PBNU untuk keluarga kobran tragedi Kanjuruhan asal Blitar, Ahad (8/1/2023). (Foto: istimewa)
Imam Khusnin Ahmad
Kontributor
Blitar, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan santunan kepada lima keluarga yang anggotanya menjadi korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Penyerahan santunan dari PBNU disampaikan Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri yang diamanahkan kepada PCNU Blitar untuk ditasarufkan kepada keluarga korban, Ahad (8/1/2023). Sedangkan penerima didampingi Kepala Desa masing-masing.
Adapun kelima korban adalah
1. Moh Rizki Darmawan (Desa Bence Kecamatan Garum)
2. Muh Mungizul Hidayatullah (Jl Raden Parah RT 01 RW 01 Kelurahan Kedungbunder Kecamatan Sutojayan)
3. Andika Bayu Pradana (Dan Salam RT 03 RW 04 Desa Kedawung Kecamatan Nglegok)
4. M Mustofa (Desa Krajan Ngeni )
5. Akhmad Khoirul Huda (Desa Sidodadi Kecamatan Garum).
Acara santunan berlangsung di Gedung Graha NU Kabupaten Blitar dan disaksikan oleh Rais PCNU Kabupaten Blitar KH Ardani Ahmad, Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat, Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Blitar, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri menyampaikan bahwa santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian Jamiyah Nahdlatul Ulama kepada warga yang tertimpa musibah. Kepedulian NU diberikan kepada berbagai pihak, baik korban musibah tragedi Kanjuruhan maupun musibah yang lain seperti gempa bumi di Cianjur dan bencana lain.
"Jadi, NU itu mengumpulkan uang bukan hanya dipamerkan.Tetapi benar-benar untuk khidmah dalam bermasyarakat dan ditasyarufkan kepada yang membutuhkan," ujar Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar ini.
Sementara Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyad menuturkan, pihaknya turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa warga Blitar dalam tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Ia juga berusaha menyampaikan amanah dari PBNU untuk mentasyarufkan bantuan kepada keluarga korban.
"Dan, tidak hanya bantuan materi yang akan kita sampaikan, tetapi juga doa terbaik agar para korban mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya," tuturnya.
Kiai Masda'in menjelaskan, tragedi tersebut merupakan peristiwa menggapai sebuah kebahagiaan namun berakhir dengan memprihatinkan dan menjadi duka umat. Ia pun berharap, kejadian tersebut menjadi pelajaran untuk semuanya, agar kasus yang sama tidak terulang kembali.
Pengasuh Pondok Pesantren Mahyajatul Qurro' Kunir, Wonodadi, Blitar ini mengatakan, NU akan terus berupaya memberikan khidmah yang terbaik untuk umat, dengan rasa kekeluargaan, siapa pun akan dibantu.
"Kalaupun ditanya apakah semua musibah kita bantu? Laa haula walaa quwwata illa billah. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kemaslahatan umat," katanya.
Dirinya menyampaikan, NU hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam atau rahmatan lil 'alamin untuk masyarakat Kabupaten Blitar. Semoga dengan uluran tangan dan rasa kebersamaan Nahdliyin diharapkan dapat sedikit meringankan duka keluarga korban.
"Kami tidak perlu mendapat penghargaan atau penghormatan, tetapi kami akan berusaha bersama umat untuk menebarkan amal shaleh," pungkasnya.
Kotributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua