Pacitan, NU Online
Banyak cara ditunjukkan para santri dalam menghormati para ulama Nusantara. Diantaranya dengan memajang foto ulama yang mereka kagumi. Foto yang mereka pajang biasanya diambil dari beberapa situs di internet. Sebab melalui mesin pencarian google, dapat dengan mudah ditemukan foto ulama yang dimaksud.
Namun siapa sangka, ada beberapa foto ulama yang sebelumnya diyakini sebagai ulama yang dimaksud ternyata keliru. Seperti halnya foto wajah Syekh Mahfudz Attarmasi, ulama nusantara kelahiran Tremas Pacitan yang dikenal produktif dalam menulis kitab. Foto yang sudah beredar luas di masyarakat ternyata dipertanyakan keasliannya.
Akhmad Saufan, peminat sejarah ulama nusantara mengatakan, foto yang beredar luas di internet itu dipastikan bukan foto wajah Syekh Mahfudz Attarmasi, melainkan merupakan foto seorang kiai dari Jombang Jawa Timur. Kepastian itu ia dapatkan setelah melakukan konfirmasi kepada keturunan Syekh Mafudz di Pesantren Betengan Demak, Jawa Tengah, belum lama ini.
“Dua kali kami menanyakan (kebenaran) foto itu kepada dzuriyyah Syekh Mahfudz di Pesantren Bentengan Demak, dan Gus Muham (cicit Syekh Mahfudz) mengatakan bahwa itu bukanlah foto wajah Syekh Mahfudz, melainkan foto ayahnya cak Nawar Jombang,” jelasnya kepada NU Online melalui pesan singkat, Sabtu (26/11) lalu.
Alumni Pesantren Tremas Pacitan itu menambahkan, kejelasan tentang foto itu diperkuat kembali oleh Cak Nawar, Jombang. Pria yang dekat dengan keluarga Pesantren Tremas Pacitan itu mengakui bahwa foto yang selama ini dikira oleh banyak orang sebagai Syekh Mahfudz, ternyata merupakan foto ayahnya. Foto itu diambil ketika ayahnya hendak memberikan khutbah jum’at, beberapa tahun silam.
Sebelumnya, keluarga pesantren Betengan dan Pesantren Tremas Pacitan, tidak pernah memiliki dan menyimpan foto yang bergambar wajah seorang kiai bersurban putih dan memakai kacamata hitam itu. Para Santri dan alumni Pesantren Tremas sebelumnya juga tidak banyak yang mengenal dan menyimpan foto itu.
Belum diketahui kapan dan siapa yang pertama kali mengunggah foto itu ke internet dan diberi caption Syekh Mahfudz At-Termasi Termas-Jawa Timur, sehingga akhirnya foto itu diyakini sebagai foto Syekh Mafudz.
Akhmad Saufan yang juga pengajar di IAIN Purwoketo, Jawa Tengah itu berharap, para peneliti yang hendak mengangkat biografi Syekh Mahfudz Attarmasi dan menggunakan foto itu untuk melengkapi karyanya, hendaknya melakukan riset dan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak keluarga. Agar dikemudian hari tidak terjadi kesalahfahaman. (Zaenal Faizin/Fathoni)