Blitar, NU Online
Berbagai inovasi program layanan bagi para dhuafa terus dilakukan oleh NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Salah satunya datang dari Pengurus NU Care-LAZISNU Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan meluncurkan program Kartu Sehat untuk anak yatim dan dhuafa pada Ahad (8/3) siang.
Peluncuran dilakukan oleh Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur, A Afif Amrullah bersama Ketua NU Care LAZISNU Kabupaten Blitar, M Yusuf Afandi di gedung Yayasan Al-Amin Desa Sumberagung, Kecamatan Selorejo.
Menurut Gus Yusuf, sapaan akbrab M Yusuf Afandi, program ini merupakan pengembangan dari program Astana (Anak Sehat Nusantara) yang dijalankan berbasis desa dan dikelola oleh Pengurus NU Care-LAZISNU tingkat desa atau pengurus ranting. Dengan demikian, datanya valid dan tepat sasaran.
“Sementara ini ada 30 ranting yang siap menjalankan program Kartu Sehat untuk anak yatim dan dhuafa ini,” katanya.
Gus Yusuf melanjutkan, ada beberapa tahap untuk merealisasikan program ini. Pertama, Pengurus NU Care-LAZISNU tingkat desa harus menjalankan program Koin NU Peduli atau Gerakan Infaq Receh (GIR) sehingga mendapatkan dana sosial yang dapat ditasarufkan untuk para dhuafa.
Kedua, melakukan pendataan anak-anak yatim dan dhuafa yang ada di daerahnya.
“Datanya harus valid dan lengkap. Sementara ini setiap ranting memiliki sekitar 20 anak yatim atau dhuafa yang memegang kartu sehat,” jelas Gus Yusuf.
Ketiga, NU Care-LAZISNU melakukan pendataan fasilitas kesehatan (Faskes), tenaga medis atau dokter yang praktik di wilayah terdekat. Keempat, NU Care-LAZISNU melakukan pendekatan dan mengajak pengelola Faskes tersebut untuk bekerja sama dalam memberikan layanan kepada anak yatim atau dhuafa yang telah didata sebelumnya secara cuma-cuma dengan menunjukkan kartu sehat yang dicetak oleh NU Care-LAZISNU.
“Selanjutnya, jika ada pemegang kartu sehat yang berobat di mitra Faskes, pengelola dapat melaporkan kepada Pengusrsu NU Care-LAZISNU untuk mendapat ganti pembiayaan yang bersumber dari dana Koin NU Peduli,” urai Gus Yusuf.
Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur, A Afif Amrullah sangat mengapresiasi program Kartu Sehat tersebut. Menurutnya, program ini menjadi salah satu percontohan yang dapat diduplikasi ke daerah lain. Ia juga berharap agar program ini disinergikan dengan program lembaga terkait, termasuk institusi pemerintah seperti Puskesmas dan instansi kesehatan lain.
“Ini luar biasa. Bahkan targetnya tiga bulan ke depan program Kartu Sehat untuk anak yatim dan dhuafa ini akan dikembangkan dengan Program Gelas atau gerakan LAZISNU untuk lansia sehat. Sekarang masih pendataan,” pungkas Afif.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi