
Direktur Fundraising dan IT NU Care-LAZISNU, Rifki Al-Mubarok saat mengisi Talkshow Ramadhan Digital Platform dan Transformasi Tata Kelola ZIS tayangan Selasa (11/4/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube NU Online)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Fundraising dan IT NU Care-Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rifki Al-Mubarok menyebut bahwa media sosial sebagai ceruk utama penghimpunan zakat infak dan sedekah (ZIS) dari muzaki. Menurutnya, ajakan orang untuk bersedekah dan berzakat melalui media sosial berjalan efektif.Â
Sejalan dengan hal tersebut, saat ini, pembayaran zakat juga dapat dilakukan melalui berbagai platform digital yang dikelola oleh NU Care-LAZISNU. Dengan begitu, ajakan orang untuk berzakat dengan mudah sangat mungkin dilakukan.Â
"Selama ini, dari 100 persen chrowdfunding yang ada di NU Care-LAZISNU, 32 persennya itu diperoleh dari medsos, dari platform digital. Bagaimana ini bisa menjadi ceruk utama untuk menarik ZIS," kata Rifki Al-Mubarok saat menjadi narasumber Talkshow Ramadhan Digital Platform dan Transformasi Tata Kelola ZISÂ di Youtube NU Online, tayangan Selasa (11/4/2023).Â
Ia menambahkan, saat ini NU Care-LAZISNU terus mengembangkan pengelolaan ZIS berbasis digital. Hal ini semata-mata agar pembayaran zakat memudahkan para muzaki, sehingga kewajiban menunaikan zakat dapat dilakukan secara segera.Â
Selain untuk untuk penghimpunan, pengembangan IT dan platform digital di NU Care-LAZISNU diperlukan untuk melaporkan seluruh keuangan NU Care-LAZISNU kepada masyarakat. Hal itu bertujuan agar kapan pun dan di mana pun masyarakat dapat mengakses informasi penghimpunan dan pelaporan ZIS di NU Care-LAZISNU. Bahkan, saat ini, platform NU Care-LAZISNU telah diintegrasikan dengan platform NU Care-LAZISNU di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini semakin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi yang akuntabel dan lengkap.Â
"Kita membuat program agar semua program yang dimiliki LAZISNU di daerah-daerah, bisa masuk di dalam aplikasi, sehingga masyarakat umum juga lebih mudah untuk mengakses," imbuhnya.Â
Sebelumnya, pengelolaan platform IT dan aplikasi di NU Care-LAZISNU juga dilakukan oleh tiap-tiap provinsi dan kabupaten/kota. Salah satu daerah yang cukup aktif melakukan penarikan ZIS di platform digital yaitu NU Care-LAZISNU Cilacap. Sejak beberapa tahun terakhir, penghimpunan ZIS di NU Care-LAZISNU Cilacap sangat fantastis.Â
"Ini menunjukkan bahwa sekarang generasi jempol itu generasi nyata. Kalau kita tidak menangkap peluang itu sayang sekali. Sekarang kalau mau berzakat, mau nyari makan gojek cukup satu jempol dapat. NU Care-LAZISNU bisa melakukan itu dan sudah kita siapkan,"Â tuturnya.Â
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua