Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) melalui Divisi Kaderisasi dan Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) mengagendakan Pelatihan Dai Milenial. Pelatihan ini dengan fasilitas berupa pemberian dan sosialisasi buku modul dan pedoman dakwah. Dikabarkan pelaksanaan ini merupakan sinergi antara pengurus LD PBNU hingga ke pengurus cabang di setiap wilayah.
"Kita sudah bentuk dan menyusun buku, buku itu harus sampai ke seluruh dai di seluruh Indonesia. Kita menawarkan kepada seluruh LD PCNU dan LD PWNU untuk menyelenggarakan kader dai milenial. Nanti pada saat mereka mengajukan kepada kita (LD PBNU), kita akan menurunkan tim yang akan membawa buku itu," ujar Kiai Masrukhin Abdul Majid, Ketua Divisi Kaderisasi LD PBNU, Jumat (19/3) siang.
Pelatihan Dai Milenial ini merupakan upaya memberikan pemahaman bagaimana penyebaran Islam yang ramah dan rahmah yang perlu dikuasai para dai. Melalui pelatihan ini, mengajak para dai turut menyebarkan ajaran Islam rahmah melalui media sosial.
"Dai-dai NU harus aktif berdakwah di media sosial," ia menegaskan.
Adapun sasaran Pelatihan Dai Milenial yang diselenggarakan LD PBNU kali ini adalah dai muda lulusan pesantren yang punya komitmen tinggi untuk berdakwah dan juga untuk aktivis dakwah kampus yang memiliki semangat dakwah Aswaja Annahdliyah.
Sebelumnya, LD PBNU sudah berikhtiar menyusun buku buku Pedoman Dakwah NU dan Modul Pelatihan NU. Buku ini merupakan pakem dalam berdakwah Aswaja Annahdliyah yang memiliki wawawasan wasathiyah dalam bingkai Ahlusunnah wal Jamah Anahdliyah.
Kiai Masrukhin mengambil langkap optimis dalam menciptakan dan menyiapkan kader NU melalui sinergi Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Wilayah (PW) se-Indonesia. "Jadi nanti penyelenggaranya dari PC dan PW, kita sudah menyiapkan modul dan narasumber untuk pelaksanaan pelatihan dai milenial hingga tinggat cabang," ujar Kiai Masrukhin.
Selain menggerakkan dai-dai milenial NU untuk mengisi konten di media sosial, pelatihan juga bertujuan mengaktifkan kembali pengajian-pengajian di masjid-masjid NU, serta meningkatkan ukhuwah Annahdliyah.
"Mari kita tingkatkan semangat ke-NU-an agar kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah beserta keturunan kita, sebagaimana pesan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, 'Barangsiapa yang mau mengurus NU akan aku anggap sebagai santriku. Siapa yang menjadi santriku akan kudoakan husnul khatimah beserta anak-cucunya," tandas Kiai Masrukhin menirukan wasiat Mbah Hasyim Asy’ari.
Kontributor: Faqih
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua