Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) didirikan pada 2 Maret 1955 di Malang, Jawa Timur pada kongres pertama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Hari ini, Rabu, 2 Maret 2022, organisasi khusus pelajar dan santri putri Nahdliyat itu genap berusia 67 tahun.
Dalam setiap kegiatan, IPPNU di seluruh tingkatan pimpinan selalu mengawalinya dengan menyanyikan lagu marsnya, baik di acara kaderisasi, pelantikan, maupun agenda lainnya.
Lagu mars IPPNU ini diatur dalam Peraturan Rumah Tangga (PRT) BAB I tentang Atribut Pasal 2 hasil Kongres XVIII IPPNU Tahun 2018 di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat.
“Lagu-lagu wajib IPPNU terdiri dari mars dan hymne pelajar NU yang diseragamkan,” begitu bunyi aturan dalam Pasal 2 PRT IPPNU Hasil Kongres XVIII IPPNU Tahun 2018 tersebut.
Mars ini diciptakan oleh salah satu sastrawan dari kalangan NU yang pernah meraih penghargaan novel terbaik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahun 1974 dengan judul Dari Hari ke Hari. Ia adalah Mahbub Djunaidi. Sosok yang bukan saja sastrawan, tetapi juga tokoh pers dan politik sekaligus salah satu pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di era kepemimipinan KH Abdurrahman Wahid sebagai ketua umumnya.
Karenanya, bukan suatu kebetulan bahwa mars ini memuat kata yang cukup minim, tetapi mengandung makna yang sangat dalam dan luas.
Berikut lirik Mars IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rintangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita
Di malam yang sepi
Di pagi yang terang
Hatiku teguh
Bagimu ikatan
Di malam yang hening
Di hati membakar
Hatiku penuh
Bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa negeri
Lagu mars ini dapat diunduh melalui tautan berikut, storage.nu.or.id
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 5 Perkara yang Harus Disegerakan
2
Hitung Cepat Dimulai, Luthfi-Yasin Unggul Sementara di Pilkada Jateng 2024
3
Khutbah Jumat: Menerima dan Menghargai Hasil Pilkada Sebagai Musyawarah Besar Rakyat
4
Khutbah Jumat: Daerah Berkah dengan Karakter Memimpin Ala Rasulullah
5
Hitung Cepat Litbang Kompas, Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
6
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
Terkini
Lihat Semua