Nasional

LPBI PBNU Imbau Masyarakat dan Stakeholder Terkait untuk Waspadai Dampak Siklon Tropis

NU Online  ·  Selasa, 9 Desember 2025 | 11:30 WIB

LPBI PBNU Imbau Masyarakat dan Stakeholder Terkait untuk Waspadai Dampak Siklon Tropis

Ilustrasi bencana. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini pada Senin (1/12/2025) tentang meningkatnya potensi terbentuknya siklon tropis di wilayah selatan Indonesia pada periode November 2025 hingga Februari 2026.

 

Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Maskut Candranegara mengatakan, informasi ini sangat penting sebagai langkah awal untuk meminimalkan risiko. Sebab, menurutnya, eskalasi cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir telah berdampak serius.

 

"Termasuk banjir dan longsor di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat, hingga Aceh," ujarnya kepada NU Online pada hari ini, Selasa (9/12/2025).

 

Ia mengatakan, LPBI PBNU sebagai lembaga yang berfokus pada penanggulangan bencana dan respons kemanusiaan mengimbau masyarakat dan stakeholder terkait agar meningkatkan kewaspadaan atas dampak bencana akibat siklon tropis tersebut.

 

Ada empat imbauan LPBI PBNU. Pertama, masyarakat yang berada di wilayah rawan khususnya pesisir selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan wilayah lain yang berpotensi terdampak, agar meningkatkan kewaspadaan, memperhatikan peringatan cuaca, dan mengurangi aktivitas berisiko di laut maupun daerah rawan longsor dan banjir.

 

Kedua, pemerintah daerah dan relawan kebencanaan agar memastikan kesiapsiagaan di tingkat desa atau kelurahan, memperkuat sistem peringatan dini, memeriksa kesiapan tempat evakuasi, serta melakukan edukasi kepada masyarakat secara masif dan mudah dipahami.

 

Ketiga, warga yang terdampak bencana sebelumnya, di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan. 

 

"Mengingat kondisi tanah yang masih labil dapat meningkatkan risiko longsor susulan," jelasnya.

 

Keempat, Maskut menginstruksikan kepada LPBI di setiap daerah untuk bersiaga, memperkuat koordinasi dengan BPBD, BNPB, dan para mitra kemanusiaan, serta memastikan kesiapan tim respons cepat bila terjadi keadaan darurat.

 

Maskut menegaskan, fenomena cuaca ekstrem dan pembentukan siklon tropis merupakan bagian dari dinamika iklim global yang semakin tidak menentu. Menurutnya, informasi tersebut penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat mitigasi, dan saling menjaga.

 

"Semoga Allah swt melindungi bangsa Indonesia dari segala musibah dan memberikan kekuatan bagi para relawan serta masyarakat di daerah rawan bencana," pungkasnya.

 

LPBI PBNU menyampaikan apresiasi atas peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG mengenai meningkatnya potensi terbentuknya siklon tropis di wilayah selatan Indonesia pada periode November 2025 hingga Februari 2026.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang