Nasional

LPBINU dan LAZISNU Bergerak Cepat di Tengah Rentetan Bencana Nasional

NU Online  ·  Jumat, 28 November 2025 | 20:30 WIB

LPBINU dan LAZISNU Bergerak Cepat di Tengah Rentetan Bencana Nasional

Penyerahan bantuan dari NU Online kepada LAZISNU dan LPBINU di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Rentetan bencana besar melanda Indonesia sepanjang November 2025, mulai dari longsor di Jawa Tengah, erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, hingga banjir besar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Tim NU Peduli yang terdiri dari badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) di antaranya LPBINU, LAZISNU, dan Banser bergerak cepat di sejumlah wilayah.


Bencana longsor di Cilacap pada 18 November 2025 mengakibatkan 20 korban meninggal, 3 korban masih hilang, 269 keluarga rumahnya rusak, serta 383 jiwa mengungsi. Sementara, longsor di Banjarnegara pada 16 November 2025 menyebabkan 2 korban meninggal dan 1.019 jiwa mengungsi.


Pada 19-23 November, erupsi Gunung Semeru memaksa 528 jiwa mengungsi dan menyebabkan 3 warga luka-luka. Di Sumatra, situasi juga cukup parah, Aceh mencatat 6 korban meninggal, 11 hilang, dan 20.759 jiwa mengungsi; Sumatra Utara 55 korban meninggal dan 41 hilang; sedangkan Sumatra Barat mencatat 9 korban meninggal.


Wakil Ketua LPBI PBNU Affan Asirozi menyampaikan bahwa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta seluruh banom dan lembaga bergerak cepat dalam kebencanaan.


“Terkait dengan instruksi Ketum PBNU, tadi bahwa seluruh leading sector lembaga dan Banom NU yang terkait dengan kebencanaan ini harus hadir. Untuk beberapa wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terkena musibah bencana kemarin kami sudah laksanakan kegiatan tanggap darurat di sejumlah itu. Cilacap, Banjarnegara, dan Semeru kemarin terakhir. Terkait dengan bencana banjir bandang dan puting beliung di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumber),” ujarnya kepada NU Online di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (28/11/2025).


LPBINU, kata Affan, kini tengah intensif berkoordinasi dengan pengurus LPBI di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk memberikan pertolongan serta mendata kebutuhan masyarakat yang terkena musibah di sana.


“Kalau skala bencana kota dan kabupaten tentu kami akan berkoordinasi dengan teman-teman LPBI di tingkat kabupaten dan kota untuk segera melaksanakan kegiatan tanggap darurat yang seperti yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ujarnya.


Terkait mekanisme tanggap darurat, Affan menjelaskan bahwa LPBINU selalu memulai dengan asesmen cepat.


“Langkah awal kan memang kita membuat semacam rapid need assessment untuk diterbitkan sebuah situasi report, kemudian kita bisa bergerak LPBI di tingkat kabupaten kota, provinsi apa yang kerjanya, kemudian di pusat apa kerjanya begitu,” ucapnya.


Selain itu, posko darurat menjadi titik penting dalam operasi LPBINU. “Karena posko itu tempat untuk kita, sentra komunikasi, sentra data, sentra logistik dan lain-lain itu memang wajib ada posko di setiap kita melakukan tanggap darurat,” katanya.


“Kalau (dapur umum) memang dibutuhkan, kami akan membuat dapur umum. Tapi kalau sekiranya pemerintah ini bersama BPBD dan kementerian sosial atau dinas sosial ini sudah bisa terendal semuanya, maka kami akan support di sisi yang lainnya,” ucapnya.


Sementara itu, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Riri Khariroh menyampaikan bahwa LAZISNU terlibat dalam pemulihan pascabencana di daerah Cilacap, Banjarnegara, dan Semeru.


“Di Cilacap kita sedang menyiapkan untuk membantu masyarakat untuk membangun hunian-hunian sementara. Karena banyak rumah yang tertimpa musibah longsor ya,” kata Riri.


Untuk bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Riri mengakui adanya hambatan komunikasi akibat listrik dan internet yang mati.


“Sejak dua hari ini, kami komunikasi intensif dengan LAZISNU setempat. Dan memang kondisinya komunikasinya agak sedikit terhambat, karena rupanya di sana juga banyak listrik yang mati, internet juga mati,” ujarnya.


Riri mengajak kepada masyarakat untuk berdonasi untuk para korban yang terkena bencana banjir, longsor, dan erupsi gunung berapi. Donasi dapat dilakukan melalui website https://nucare.id/ , https://filantropi.nu.or.id/ , dan NU Online Super App melalui fitur Galang Dana Korban Bencana.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang