Jakarta, NU Online
Puluhan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Sains Al-Qur'an Wonosobo, Jawa Tengah mengadakan Kunjungan Industri ke Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (29/4) sore. Para mahasiswa berdialog dengan Wakil Ketua LDNU, Kiai Misbahul Munir dan membahas dakwah Aswaja Annahdliyah.
Menurut Kiai Misbah, mengamalkan Aswaja Annahdliyah seperti yang dilakukan warga Nahdliyin sudah sesuai dengan ajaran Rasulullah, sehingga tidak boleh tergoyah oleh golongan lain yang membidah-bidahkan. Namun, sebagai Nahdliyin harus bersikap rendah hati, karena dakwah NU adalah merangkul bukan memukul.
Kiai Misbah juga menegaskan, sebagai mahasiswa jurusan Penyiaran Islam mereka dapat menyuarakan Islam ramah sesuai Aswaja Annahdliyah melalui video ceramah para kiai yang ada di sekitar mereka, kemudian mengunggahnya ke media sosial dan internet.
Selain berdialog dengan LDNU, mereka berkesempatan mengunjungi Redaksi NU Online. Redaksi Pelaksana NU Online, Mahbib Khoiron menyampaikan kepada para mahasiswa, bahwa NU Online sangat menyambut kunjungan tersebut. Bukan sekadar bertanya tentang NU Online, namun sangat baik jika ada kritik atau saran dari mereka untuk NU Online.
Mahbib juga menyilakan para mahasiswa mengirimkan tulisan untuk NU Online. Tulisan dapat berupa berita-berita kegiatan kampus, atau isu-isu keislaman yang perlu ditanggapi dengan meminta pendapat kepada dosen Unsiq, menuliskan dalam berita atau opini, lalu mengirimkannya kepada Redaksi NU Online.
"Tidak ada birokrasi yang rumit kalau mau mengirimkan tulisan ke NU Online. Asalkan sesuai standar jurnalisitik, terpenuhi 5 W 1 H, bisa dimuat," kata Mahbib.
Sementara Muhammad Zunus, marketing NU Online mengatakan NU Online juga memproduksi konten dalam bentuk video. Ia menantang para mahasiswa yang memiliki keahlian produksi video untuk mengirimkannya ke NU Online.
"Ceramah-ceramah kiai, dua atau tiga menit. Itu bisa di-share di NU Online. Atau kalau Unsiq biasa live streaming, kita bisa share ulang di NU Online," katanya. (Kendi Setiawan)