Malam Nisfu Sya’ban Hari Raya Malaikat? Ini Penjelasan KH Sholeh Darat
Sabtu, 17 Februari 2024 | 18:00 WIB
Ahmad Hanan
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sebentar lagi kita akan memasuki malam Nisfu Sya’ban 1445 H, tepatnya pada malam Ahad (24/2/2024) nanti. Mengenai malam Nisfu Sya’ban ini, ulama legendaris dari Semarang, KH Sholeh Darat menyebutnya sebagai hari raya bagi malaikat.
Hal ini sebagaimana keterangan yang ada dalam tulisan berjudul ”KH Sholeh Darat: Nisfu Sya’ban adalah Hari Raya Malaikat” tulisan Ustadz M Rikza Hamami yang dimuat oleh NU Online. Dalam tulisan tersebut, disebutkan keterangan dari KH Sholeh Darat bisa ditemukan dalam kitab karangannya yang berjudul ’Fadhilah al-Muharram wa Rajab wa Sya’ban’.
”Dalam kitab Fadlilah al-Muharram wa Rajab wa Sya'ban karya KH Sholeh Darat Semarang dijelaskan bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan hari raya bagi para Malaikat. Ini sebagaimana Lailatul Qadar yang sama-sama sebagai hari raya bagi para Malaikat,” tulisnya.
“Kenapa hari raya malaikat di malam hari? KH Sholeh Darat menjawab bahwa Malaikat itu tidak tidur maka hari rayanya malam hari, berbeda dengan manusia,” tambahnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini kemudian menyampaikan bahwa Kiai Sholeh yang merupakan guru dari Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) ini mengajak kepada umat Islam agar memperbanyak ibadah di malam tersebut.
“Ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa kita diminta untuk shalat malam Nisfu Sya’ban dan puasa di pagi harinya. Sebab Allah berjanji akan memberikan pengampunan bagi hambanya yang minta ampun di malam Nisfu Sya’ban,” jelasnya.
Amalan malam Nisfu Sya’ban
Sebagaimana waktu mulia lainnya, saat malam Nisfu Sya’ban umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah. Mengenai jenis amalan yang bisa dilakukan, Ustadz Muhammad Abror dalam tulisannya di NU Online berjudul “Tiga Amalan Sunnah di Malam Nisfu Sya’ban” menjelaskan dengan cukup detail. Berikut ini adalah ketiga amalan tersebut:
1. Memperbanyak doa
2. Memperbanyak bacaan dua kalimat syahadat
Dua kalimat syahadat ini merupakan kalimat mulia dan sangat dianjurkan untuk dibaca di segala waktu, termasuk juga pada malam Nisfu Sya’ban.
Bahkan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb sangat menganjurkan untuk memperbanyak kalimat ini pada saat bulan Sya’ban, khususnya pada malam Nisfu Sya’ban.
“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
3. Memperbanyak istighfar
Masih dalam kitab yang sama, Sayyid Muhammad bin Alawi memaparkan bahwa di malam Nisfu Sya’ban umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istighfar. Menurutnya istighfar merupakan amalan yang harus dibiasakan oleh umat Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan.
“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya,” jelasnya.
“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambungnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua