Nasional

Manfaat Meningkat, BPKH Targetkan Dana Kelola Haji Capai Rp188,9 Triliun Pada 2025

NU Online  ·  Jumat, 10 Oktober 2025 | 10:00 WIB

Manfaat Meningkat, BPKH Targetkan Dana Kelola Haji Capai Rp188,9 Triliun Pada 2025

Kepala BPKH Fadlul Imansyah saat menjadi pembicara dalam llThe 7th International Hajj Fund Forum di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2025). (Foto: Humas BPKH).

Jakarta, NU Online

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat pertumbuhan dana kelolaan dari Rp 166,54 triliun pada 2022 menjadi Rp 171,64 triliun di 2024. BPKH menargetkan dana tersebut mencapai Rp 188,9 triliun pada 2025.


Kepala BPKH Fadlul Imansyah menegaskan, pengelolaan dana haji bukan hanya soal keuangan, melainkan bagian dari amanah besar untuk kesejahteraan jamaah dan kemajuan ekonomi umat.


"Bagi kami, mengelola Dana Haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang harus memberi manfaat nyata bagi jamaah dan perekonomian nasional,” ujar Fadlul saat berbicara di The 7th International Hajj Fund Forum, bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di Jakarta, Kamis (9/10/2025).


Fadlul mengatakan dari total dana kelolaan, sekitar 75,9 persen dialokasikan untuk investasi syariah seperti sukuk, reksa dana, emas, dan investasi langsung.


"Strategi ini tidak hanya menjaga likuiditas penyelenggaraan haji, tetapi juga memberikan imbal hasil optimal untuk subsidi biaya haji," ujarnya.


Fadlul memaparkan bahwa nilai manfaat yang dihasilkan hingga Agustus 2025 mencapai Rp8,10 triliun, naik hampir 7 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar atau Rp6,39 triliun berasal dari hasil investasi.


"Hasil investasi tidak berhenti di angka, tapi kami kembalikan kepada jamaah dalam bentuk layanan nyata di lapangan," tambah Fadlul.


Perluasan layanan melalui BPKH Limited di Arab Saudi

Pada kesempatan itu, Fadlul menjelaskan untuk memperkuat peran strategis di luar negeri, BPKH mendirikan BPKH Limited di Arab Saudi. Langkah ini memungkinkan BPKH berinvestasi langsung di sektor-sektor penting ekosistem haji seperti perhotelan, transportasi, katering, dan properti.


Musim haji 2025 bahkan mencatat beberapa capaian signifikan mulai dari pengamanan sembilan hotel berkualitas (delapan di Makkah, satu di Madinah). Penyediaan 475 ton rempah Nusantara untuk konsumsi jamaah. 


Penyaluran makanan siap saji di enam waktu penting ibadah. Kolaborasi dengan UMKM Indonesia untuk mengisi area komersial hotel dan mendistribusikan produk lokal seperti rendang langsung ke pasar Tanah Suci.


"Kami tidak hanya berinvestasi, tetapi menghubungkan ekonomi umat dari Indonesia hingga Tanah Suci," tandasnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang