Menag Nasaruddin Imbau Masjid Al-Munawar Kemenag Jadi Tempat Publik: Semua Agama Bisa Masuk
Selasa, 17 Desember 2024 | 17:00 WIB
Menag Nasaruddin saat menyampaikan sambutan dalam Peresmian Masjid Al-Munawar di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (17/12/2024). (Foto: NU Online/Haekal)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengimbau agar Masjid Al-Munawar Kementerian Agama (Kemenag) dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan diskusi dan program kebermanfaatan lainnya.
Hal itu dikatakan Menag Nasaruddin saat sambutan peresmian Masjid Al-Munawar di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
"Saya mohon kepada kita semua agar kita jangan hanya pintar membangun tapi juga bagaimana merawat dan tidak cukup pintar merawat bagaimana memakmurkan," katanya.
"Saya (pernah) katakan kepada (pengurus) Masjid Istiqlal, lebih baik masjid besok hancur karena padat kegiatannya daripada kinclong terus tapi tidak ada kegiatannya," tambah Menag Nasaruddin.
Terkait fasilitas umum untuk keragaman umat beragama, Menag Nasaruddin juga menjelaskan bahwa masjid perlu menjadi tempat publik, termasuk penggunaan toilet yang memakan dana sebanyak Rp3.586.371.000.
"Jangan dibatasi, wah ini hanya untuk umat Islam saja, ini tempat publik, tapi memang khusus untuk tempat shalatnya adalah orang Islam, tapi siapa pun juga bisa di masjid seperti masjidnya Nabi (Muhammad). Semua agama, apa pun, bisa masuk masjid," katanya.
Lebih lanjut, Menag Nasaruddin mengatakan bahwa Nabi Muhammad sudah mencontohkan terkait masjid menjadi tempat untuk memfasilitasi 60 tokoh lintas agama, bahkan pertemuan itu dipimpin oleh Abdul Masih dari Kristen Ortodoks.
"Nabi menjamu mereka dengan makanan dan minuman hingga waktu ashar dan kemudian hingga maghrib. Dalam salah satu riwayat, diceritakan bahwa matahari sudah hampir terbenam, dan "interupsi Rasulullah" terjadi. Mengapa? Karena beliau menyadari bahwa meskipun matahari akan tenggelam, mereka belum melaksanakan ibadah, sementara di tempat itu tidak ada tempat ibadah khusus," katanya.
Nabi Muhammad kemudian menyarankan agar mereka segera melakukan ibadah di masjid tersebut. Sebagian ulama, katanya, berpendapat bahwa ibadah tersebut dilakukan di dalam masjid, sementara yang lain berpendapat di pelataran masjid.
"Poin ini sengaja saya sampaikan bahwa mari kita menjadikan seluruh perkantoran Kementerian Agama ini adalah tempat untuk menjadi contoh tradisi kehormatan kita di Indonesia. Mari kita merawat," ujarnya.
Menag Nasaruddin menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kinerja dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (NU Care-LAZISNU) karena telah menjadi mitra bagi Kemenag untuk membangun dan menyelesaikan pembangunan Masjid Al-Munawar.
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
3
Khutbah Jumat: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama
4
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
5
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
Terkini
Lihat Semua