Nasional

Menag: Pesantren Bisa Menjadi Destinasi Pendidikan Dunia

Selasa, 31 Mei 2016 | 14:30 WIB

Menag: Pesantren Bisa Menjadi Destinasi Pendidikan Dunia

Menag memberikan SK penetapan izin pendirian 13 Ma'had Aly di Pesantren Tebuireng.

Jombang, NU Online
Pesantren menjadi Kawah Candradimuka bagi bersemainya para ahli agama. Kajian kitab kuning yang menjadi bagian tidak terpisahkan selama ini, nantinya akan menjadi destinasi pendidikan tingkat dunia.

Penegasan sekaligus harapan ini disampaikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin ketika menghadiri wisuda ketiga Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang sekaligus menyerahkan SK penetapan izin pendirian 13 Ma'had Aly se-Indonesia, Senin (30/5).

Menurut putra mantan Menteri Agama, H Saifuddin Zuhri ini, pusat kajian keislaman dengan kitab kuning sebagai rujukan utama tidak lagi ada di negara-negara di kawasan Timur Tengah. 

"Indonesia juga bisa, dan tempatnya di pesantren," tegasnya.

Karenanya Menteri Agama mengajak pesantren untuk terus memperbaiki kualitas. "Alumni pesantren adalah mereka yang memiliki keahlian dalam agama Islam yang berbasis kitab kuning," ungkapnya.

Kajian keagamaan yang ada di pesantren, pada prinsipnya tidak untuk pesantren semata. "Juga mengembangkan keilmuan dan transformasi sosial dari jaman yang terus berubah," katanya. Kajian yang dilakukan pesantren dengan kitab kuningnya juga merupakan kebutuhan dari bangsa Indonesia, lanjutnya.

Dengan sejumlah ikhtiar dan kekukuhan kajian yang telah dilakukan, Lukman Hakim berharap agar pesantren mampu melahirkan ulama kontemporer yang berorientasi pada kemaslahatan manusia.

Baginya, hal tersebut sangat strategis bagi Indonesia dan juga dunia. "Karenanya saya berharap pesantren nanti sebagai destinasi pendidikan dunia," kata Lukman yang disambut tepuk tangan hadirin.

Lukman Hakim menyadari bahwa harapan bahwa pesantren sebagai destinasi pendidikan dunia tersebut sangatlah tinggi dan ideal. 

"Paling tidak kita memiliki mimpi yang sama untuk mewujudkan hal tersebut," katanya. Dan sedikit demi sedikit, mimpi tersebut harus direalisasikan bersama.

Lahirnya alumni pesantren sebagai intelektual Muslim yang rahmatan lil'alamin menurutnya dapat segera terwujud. "Ini demi kemaslahatan umat dan masa depan bangsa," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Mukafi Niam)