Jakarta, NU Online
Dalam kunjungan kerja ke Sragen, Jawa Tengah, Rabu (8/11), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mewisuda keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah mandiri. Terdapat tujuh orang yang telah dinyatakan lulus dari program ini dan tidak lagi menerima bansos PKH.
Mereka adalah Sri Wahyuni yang kini telah memiliki usaha produksi batik, Rusminarsih yang kini memiliki usaha batik dan ternak kambing, Sumiarsih yang berjualan obat dan vitamin ternak, dan Suminah yang kini sukses menjalankan bisnis warung kelontong.
Kemudian Rinawati pemilik usaha air galon dan elpiji, Muji yang kini sukses menjadi pembuat minyak cendana, dan Suparti pemilik restoran bakso dan mie ayam.
"Dulu saya buruh membatik. Lalu dapat bantuan PKH. Alhamdulillah perlahan bisa nabung sedikit-sedikit untuk mencukupi keperluan keluarga dan usaha," kata Rusminarsih.
Ibu tiga anak ini mengatakan salah satu faktor yang mendorong ia keluar dari kemiskinan adalah bimbingan dan motivasi dari Pendamping PKH.
"Pendamping PKH di tempat saya namanya Mba Hesti yang selalu memberi motivasi dan menyemangati. Alhamdulillah Bu Menteri, saya sudah nggak miskin lagi," tambahnya.
Di hadapan para KPM PKH, Rusminarsih mengajak agar terus maju dan berjuang untuk masa depan keluarga dan anak-anak. Dengan usaha yang serius, tekun dan doa maka suatu saat KPM akan dapat terlepas dari kemiskinan.
"Kita harus malu menjadi miskin. Maka kita harus berjuang untuk mengubah nasib," ujarnya bersemangat disambut tepuk tengan ratusan KPM. (Fathoni)