Padangsidimpuan, NU Online
Menjadi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi harus bersyukur, dengan menjadi yang terbaik dan berprestasi. Berlatih menulis untuk menajamkan daya intelektual adalah salah satunya.
Hal itu dikatakan Ibrahim Siregar, Rektor IAIN Padangsidimpuan, Sumatra Utara saat memberikan pengarahan pada Workshop Pembuatan Karya Tulis Ilmiah oleh Himpunan Mahasiswa Bidikmisi (Himadiksi), Selasa (29/10).
Ibrahim mengatakan keterampilan menulis ilmiah adalah perangkat yang harus dimiliki sebagai mahasiswa karena akan memberikan bekas, jejak (atsar) karya-karya.
“Menulislah dan berlatihlah dengan banyak orang sehingga makin baik pengetahuan, keterampilan dan kapasitasnya,” ujar Ibrahim.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Ruchman mengatakan persoalan menulis adalah soal masa depan yang setiap orang bisa melakukannya, asalkan mau belajar dan berlatih sebagai panggilan jiwanya. Pra syarat utamanya adalah mau dan rajin membaca.
Ruchman yang aktif menulis di beberapa media menegaskan menulis akan mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan.
“Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dengan menulis dia sedang naik kelas karena berhasil mendayagunakan potensi akliah dari Tuhan,” kata kandidat doktor Universitas Negeri Semarang tersebut.
Kepada mahasiswa bidikmisi, Ruchman berpesan agar jangan malas membaca untuk bisa menulis.
“Kampus telah memaksa kita untuk membaca dan menulis dan itu harus disyukuri karena kemampuan inilah yang membedakan antara mahasiswa dengan peserta didik lainnya,” katanya.
Workshop Pembuatan Karya Tulis Ilmiah diselenggarakan mulai Senin hingga Selasa (28-29/10) dan dipusatkan di auditorium IAIN Padangsidimpuan. Peserta adalah 339 mahasiswa program bidikmisi IAIN Padangsidimpuan dalam tiga angkatan dan dari berbagai fakultas.
Sumper Mulia Harahap selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang juga pembina mahasiswa bidikmisi mengatakan workshop karya tulis ilmiah menjadi bagian pembinaan. Hal tersebut dilakukan agar mereka berkembang kapasitas dan keterampilan intelektualitasnya, khususnya dalam hal tulis-menulis.
Lebih lanjut dikatakan alumni Universitas Al-Azhar Kairo ini mahasiswa harus menguasai ilmu yang memadai dalam menulis karya ilmiah. Karena akan menjadi bekal penting menulis tugas-tugas perkuliahan dan juga menulis skripsi.
“Kegiatan ini kami dedikasikan kepada mahasiswa bidikmisi agar lebih serius dan fokus mendalami kepenulisan yang dibutuhkan di dunia akademik,” tuturnya.
Tampil sebagai narasumber antara lain Juni Wati Sri Rizki, dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan yang membimbing teknis-teknis kepenulisan karya ilmiah.
“Mahasiswa akan dilatih untuk menata karya tulis ilmiah yang ideal dan sistematis, dari pemilihan judul, pembuatan paragraf, penggunaan referensi cetak dan online dengan akses terbuka misalnya google book, jstor, library genesis, research gate, hingga academia,” katanya.
Lulusan program doktor dari Universitas Padjadjaran ini juga mengenalkan plagiarism checker dengan cara memiliki akun turnitin (berbayar) atau menggunakan small seo tools (tidak berbayar). Juga manajemen referensi berbasis web: mendeley dan zotero.
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi