Nasional

MTQ ke-33 Sumut Digelar hingga 5 Mei

Senin, 30 April 2012 | 10:19 WIB

Sedang Bedagai, NU Online
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 Provinsi Sumatera Utara dibuka di Kelurahan Melati Kecamatan Pegajahan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (28/4) malam. MTQ ini  diikuti 1.157 peserta utusan dari 33 Kabupaten dan kota se-Sumut itu akan berlangsung hingga 5 Mei 2012.<>

Ketua Panitia H Haris Fadillah melaporkan, MTQ ini dilaksanakan di tujuh lokasi, yaitu Mimbar Tilawah, Istana Replika aula dan ruang belajar SMKN 1 Pegajahan, Wisma Juang Perbaungan, Masjid Sulaimaniyah Perbaungan, dan Masjid Al-Mu’awarah PTPN IV Kebun Adolina. 

Panitia juga menyelenggarakan Expo Serdang Bedagai 2012 membuka 170 stand diisi produk berbagai daerah, termasuk dari luar Sumut, di antaranya dari Kalimantan Selatan, Lombok dan Sumbar. 

Menteri Agama Suryadharma Ali berharap Musabaqah Tilawatil Qur’an di tanah air yang sudah berjalan puluhan tahun senantiasa makin meningkat tidak hanya kuantitas juga kualitasnya. Selain itu musabaqah ini harus didasari semangat sportivitas, bukan sekedar meraih juara.

“MTQ ini bukan sekedar piala tapi dakwah bernilai tinggi, karena itu jaga semangat sportivitas,” kata Menag saat menyampaikan sambutan pembukaannya.

Menag mengatakan, dalam dua bulan ini sedang marak penyelenggaran MTQ di berbagai provinsi. Semarak MTQ bagi masyarakat Islam tentunya sangat berkesan, terutama bagi para qari-qari’ah dan peserta cabang lain yang di musabaqahkan dalam MTQ ini.

Di Indonesia, MTQ merupakan tugas nasional, dimana pelaksanaanya rutin dilaksanakan sejak dari tingkat kelurahan sampai ke tingkat nasional. Untuk tingkat nasional tahun 2012 ini adalah merupakan MTQ yang ke 24, yang akan dilaksanakan di Ambon pada Juni mendatang.

Menag mengatakan, MTQ seyogyanya juga mampu menjawab persoalan terutama pembinaan moral dan akhlak bangsa. “Mari kita jadikan Al-Qur’an solusi dari berbagai persoalan. Karena Al-Qur’an merupakan sumber inspirasi untuk mengatasi berbagai persoalan termasuk persoalan bangsa.



Redaktur : Syaifullah Amin