Cirebon, NU Online
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di komplek STAIMA Ma'had Ali, Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama empat hari mulai 21-24 Desember 2019.
Presidium Nasional BEM PTNU wilayah Jawa Barat Dhohir mengatakan, kegiatan yang akan dibuka di Pendopo Kabupaten Cirebon ini bakal dihadiri jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Cirebon.
"Ini adalah sebuah acara yang sangat penting dalam rangka merumuskan beberapa rekomendasi terhadap kebijakan pemerintah dalam mensiasati gerakan paham ekstremisme di kalangan mahasiswa dan sistem kaderisasi mereka yang sangat masif di marbot-marbot masjid," katanya beberapa waktu lalu di Kampus UNINUS Bandung.
Kegiatan ini juga lanjutnya, merupakan langkah agar para tokoh NU memberikan arahan serta kerjasama, bahu membahu untuk membangun budaya damai.
"Sebab kita tidak hanya cukup dengan berdialog. Sekalipun dialog itu sangat penting, kerjasama dalam kegiatan-kegiatan yang konkret itu juga menjadi sangat penting dan kerja sama itu ingin kita wujudkan dalam satu tujuan ialah kita bersama membangun budaya damai," imbuhnya.
Berbagai rangkaian kegiatan akan mewarnai Munas yang akan diikuti oleh 293 PTNU se-Indonesia ini. Di antaranya seminar nasional yang akan diisi oleh narasumber dari kalangan tokoh nasional. Selain itu dialog kedaerahan juga akan digelar sebagai salah satu metedologi berpikir atas dasar kearifan lokal yang ada di Cirebon Raya.
"Juga akan dilakukan bazar produk-produk unggulan santri se-Cirebon Raya. Nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dalam dunia wirausaha yang cocok untuk generasi milenial NU," jelasnya.
Selain agenda persidangan komisi dan sidang pleno, para peserta juga akan diajak melakukan field trip (kunjungan) ke beberapa tempat bersejarah disekitar Cirebon Raya.
Di akhir munas akan dilakukan deklarasi budaya damai antar agama. Deklarasi tersebut menjadi tekad bersama untuk mewujudkan Indonesia yang berbudaya dan damai antar agama.
"Semoga munas menyumbangkan berbagai macam pikiran untuk budaya damai," tandas Dhohir.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Hafidz