Nihao Ramadhan, PCINU Tiongkok Sosialisasi Beasiswa di UIN Ar-Raniry Aceh
Kamis, 21 Maret 2024 | 12:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok menggelar Roadshow Seminar dan Bedah Buku Santri Indonesia di Tiongkok di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa (19/3/2024).
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Nihao Ramadhan yang diselenggarakan oleh PCINU Tiongkok di enam kota di Indonesia, yakni Banda Aceh, Kendal, Pontianak, Indramayu, Mataram, dan Yogyakarta.
Dalam seminar yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, para pembicara berbagi cerita dan pengalaman mereka selama menjalani studi dan hidup di Tiongkok. Mereka juga membahas praktik menjalankan agama dan toleransi di negara yang dikenal dengan julukan "Negeri Panda" tersebut.
Atase Pendidikan KBRI Beijing, Yudil Chatim, menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam memahami budaya dan kehidupan di Tiongkok.
"Mendengarkan seratus kali, akan kalah dengan menyaksikan sendiri meski hanya sekali. Jika kita tidak melihat langsung, maka kita akan mudah terjebak misinformasi dan salah persepsi," ungkap dia dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).
Perwakilan PCINU Tiongkok Hasim Habibil menyampaikan bahwa program Nihao Ramadhan telah berlangsung selama empat tahun sejak tahun 2020. Tahun ini berupaya dilakukan full secara luring diadakan di beberapa titik di Indonesia, dan Aceh menjadi titik kedua setelah Jawa Tengah.
“Dari yang awalnya hanya via zoom karena kondisi pandemi, alhamdulillah tahun ini kita bisa mengadakan Nihao Ramadhan di beberapa titik di Indonesia secara langsung. Ini adalah titik ke dua, sebelumnya berada di Jawa Tengah,“ ungkap Hasim.
“Tujuannya adalah untuk menyambung silaturahim. Tujuan kedua dari program ini adalah sebagai tanggung jawab kami, bahwa kami studi, belajar, S1, S2 S3 di Tiongkok itu oleh-olehnya gak kami simpan sendiri. Kami tulis dan ceritakan Sebagian kecil melalui buku ini. Sejauh ini kami sudah menerbitkan 1500 buku,” imbuh dia.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri menjelaskan bahwa PCINU Tiongkok diinisiasi pada tanggal 20 Agustus 2017 di kota Malang, Jawa Timur. Pada saat itu, jumlah santri di Tiongkok masih sedikit, terutama dibandingkan dengan sebelum tahun 2015.
“Pasca 2015, saya menyaksikan pertumbuhan terkait dengan halal dan keislaman itu cukup luar biasa. Apalagi banyak WNI Indonesia yang berkuliah di sana. Potensi inilah yang saat ini resmi membentuk PCINU Tiongkok 2017, 2018 kami mencoba mengumpulkan teman-teman untuk bisa menceritakan pengalamannya di daerah masing-masing untuk menulis, dan kami kompilasi dan buku itu terkumpul dan dicetak pertama di 2019,” jabarnya.
Sebagai bagian dari acara tersebut, buku Santri Indonesia di Tiongkok juga dibahas secara mendalam. Buku ini menjadi saksi kehidupan dan pengalaman para diaspora Indonesia selama menempuh studi di Tiongkok.
Dosen Prodi Masyarakat Islam Fahri, salah satu pembedah buku tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap buku tersebut dan menyoroti kiprah yang dimiliki oleh para santri.
“Saya kagum sama buku ini. Sebab selama ini santri dipojokkan, distereotipkan, tidak modern, kuno, kampungan, tidak mengerti apa-apa, dan kolot. Tapi di buku ini santri sudah luar biasa posisinya,” tuturnya.
Pada awal 2023, buku ini diterbitkan ulang dengan beberapa update terbaru dalam edisi kedua yang bekerja sama dengan penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Terdapat 27 penulis dalam buku ini.
Selain seminar, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara PCINU Tiongkok dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.
Dekan FDK UIN Ar-Raniry, Kusmawati Hatta, menyambut baik kerja sama dengan PCINU Tiongkok. Ia berharap bahwa kerja sama ini akan membuka pintu bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengalaman berharga di Tiongkok, yang pada gilirannya akan melahirkan program-program kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa Indonesia.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua