Nasional

Ning Ita Jelaskan Pentingnya Cinta dan Kelekatan Orang Tua kepada Anak

Rabu, 10 Januari 2024 | 10:00 WIB

Ning Ita Jelaskan Pentingnya Cinta dan Kelekatan Orang Tua kepada Anak

Ita Fajria Tamim. (Foto: instagram @itafajriatamim)

Jakarta, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren Nazhatut Thullab Sampang, Jawa Timur Ita Fajrin Tamim (Ning Ita) menegaskan bahwa mempertebal rasa saya dan memenuhi tangki cinta untuk anak perlu menjadi perhatian banyak orang tua. 


Apalagi menurut Ita, kemajuan teknologi membuat anak memiliki dunianya tersendiri di media sosial dan game. Sehingga terkadang memiliki jarak dalam komunikasi antara orang tua dan anak. 


"Orang tua harus memenuhi kebutuhan anak akan cinta kasihnya terlebih dahulu. Bahasanya yaitu melakukan kelekatan atau bonding yang baik kepada anak sehingga anak merasa dicintai, dihargai," jelas Ita kepada NU Online, Selasa (9/1/2024) di Sampang.


Dokter yang juga praktisi parenting ini menegaskan jika bonding (kelekatan) orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa dirinya aman, nyaman, mendapat dukungan, dan merasa diakui. Seringkali anak merasa kesepian secara mental karena orang tua tidak memenuhi tangki cintanya.


"Tujuan bonding agar anak merasa dekat ke orang tua terlebih dahulu. Merasakan kehangatan dan kehadiran orang tua," kata Ning Ita.


Ringkasnya, kata dia, bonding dan kedekatan dengan anak itu hendaknya terjalin terlebih dahulu. Sehingga ketika orang tua mulai mengenalkan anak-anak terkait dengan spiritualitas, fiqih ibadah, tauhid, dan lain sebagainya seperti kewajiban harian. 


"Sebelum orang tua mengajarkan tentang spiritualitas, kedekatan kepada Allah, Rasul, terlebih dahulu dilakukan koneksi dulu, baru orang tua memberikan koreksi. Pendekatan dulu, baru diberikan pengertian terkait spiritualitas," terang dia.


Ning Ita beralasan, pentingnya bonding karena anak sekarang kritis-kritis. Jadi anak umur 7 tahun, 8 tahun, sudah paham tentang bagaimana dunia bekerja. Termasuk juga tentang teknologi maupun politik. 


Sehingga orang tua perlu melakukan pendekatan terlebih dahulu, memberikan penjelasan ke anak bahwa teknologi itu netral, politik itu netral. Keduanya memiliki dua sisi, sisi positif dan negatif. Memiliki efek samping yang terkadang buruk.


"Pendekatan orang tua seperti baca artikel bersama-sama anak, lalu kita diskusikan tentang efek. Seperti bagusnya AI, youtube, jadi komunikasinya dua arah. Manfaatnya begini, madlaratnya begini," tandas Ning Ita.