Nasional

NU Akan Galang Solidaritas Kemanusiaan untuk Rohingnya

Selasa, 5 September 2017 | 13:33 WIB

Jakarta, NU Online
Terkait dengan upaya advokasi terhadap etnis Rohingnya di Mynmar yang saat ini sedang mendapat tekanan keras dari rezim Mynmar, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan menggalang solidaritas kemanusiaan untuk membantu Muslim Rohingnya, bukan dengan aksi-aksi demonstrasi.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menjelaskan seluruh perangkat organisasi NU diminta bergerak untuk membantu pengungsi Rohingya. Para aktivis Ansor-Fatayat NU, IPNU-IPPNU dan perangkat organisasi NU lainnya bisa melakukan penggalangan dana di daerahnya masing-masing untuk disalurkan ke rekening LAZISNU yang nantinya akan digunakan untuk membantu para pengungsi tersebut.

“Di pesantren atau masjid-masjid NU, selain dapat melakukan pengumpulan dana, mereka diharapkan juga menggelar doa bersama atau istighotsah untuk membantu orang-orang yang teraniaya tersebut,” katanya. 

Ia menegaskan, sudah sewajarnya jika NU sebagai  organisasi Islam terbesar di Indonesia mengambil peran terbesar untuk membantu aksi-aksi kemanusiaan tersebut. “Umat Islam Indonesia berharap besar kiprah NU dalam membantu aksi-aksi kemanusiaan di negara lain,” katanya. 

Helmy juga berharap rencana demo yang akan digelar di Candi Borobudur sebaiknya dibatalkan saja karena bukan hal yang tepat. “Kami akan meminta Banser Muntilan untuk menjaga kawasan Borobudur jika aksi tersebut tetap digelar,” ujarnya. 

Selain menggalang dana, nantinya NU akan menerjunkan relawannya ke wilayah Rakhine yang membutuhkan bantuan tersebut.

Sebanyak 11 organisasi kemanusiaan Indonesia membentuk Aliansi Kemanusiaan untuk Myanmar (AKIM) yang terdiri dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim - Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah Disaster Management Centre, PKPU Human Initiative, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Perduli Ummat – Daarut Tauhiid, LAZIS Wahdah, Laznas LMI, Aksi Cepat Tanggap, Lazis Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Social Trust Fund – UIN Jakarta. Ketua AKIM M Ali Yusuf menjelaskan organisasi tersebut berkomitmen untuk mengumpulkan dana sebesar dua juta dollar Amerika Serikat untuk menjalankan program selama dua tahun. “Masing-masing dari anggota AKIM dapat mengirimkan relawannya untuk diterjunkan ke sana,” jelasnya. (Mukafi Niam)