Nasional

NU Berdiri untuk Menjalankan Dua Amanah

Sabtu, 23 Maret 2019 | 03:23 WIB

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini mengingatkan kembali kepada Nahdliyin bahwa NU didirikan mengemban dua amanat, yaitu keagamaan dan kebangsaan. 

“Yang pertama adalah tugas tafaquh fiddin yaitu pengembangan keagamaan. Yang kedua, lanjutnya, amanah kebangsaan,” katanya pada pidato peringatan hari lahir ke-96 NU versi Hijriah di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (23/3). 

Menurut dia, kedua amanah itu hingga hari ini tetap dijalankan NU secara istiqomah sehingga tak heran NU semakin besar dan semakin besar. 

“Ke gedung PBNU sering ada tamu dari mancanegara karena NU menjadi kekuatan civil society terbesar. Dengan jumlah anggota 92 juta, NU menjadi ormas terbesar di dunia,” katanya.  

Ia menambahkan, NU semakin besar dan terbesar juga karena meneruskan ajaran Nabi Muhammad SAW, yaitu ajaran Ahlussunah wal Jamaah. 

Ahlussunah wal Jamaah, lanjutnya, menjalankan agama yang ramah, bukan marah; ajaran agama yang mengajak, bukan mengejek, ajaran agama yang merangkul, bukan memukul. 

“Maka jika ada orang yang mengajarkan kebencian, berarti jauh dari ajaran Rasulullah,” lanjutnya. 

Hal seperti itu dicontohkan oleh kiai-kiai NU hari ini seperti Habib Lutfi, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Maimoen Zubair, KH Miftachul Akhyar, KH Said Aqil Siroj, KH Ma’ruf Amin dan lain-lain. 

“Seluruh ulama NU mendakwahkan islam yang damai, toleran, penuh kesejukan,” katanya lagi. 

Dengan cara berdakwah semacam itu, justru membuat banyak orang yang tertarik memeluk agama Islam melalui NU.

“Belum lama ini ada 20 pengusaha jepang yang memeluk agama Islam di PBNU,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)