Nasional

NU Care-LAZISNU Salurkan Beasiswa untuk Santri pada Kopdarnas 7 AIS Nusantara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:00 WIB

NU Care-LAZISNU Salurkan Beasiswa untuk Santri pada Kopdarnas 7 AIS Nusantara

Direktur Program NU Care-LAZISNU, Syarifuddin menyerahkan secara simbolis beasiswa santri saat Kopdarnas 7 AIS Nusantara di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Ahad (13/10/2024). (Foto: dok. NU Care-LAZISNU)

Jakarta, NU Online

NU Care-LAZISNU menyalurkan beasiswa untuk para santri pada acara Kopdarnas 7 Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Ahad (13/10/2024).


Direktur Program NU Care-NU CARE-LAZISNU Syarifuddin menyampaikan, pemberian beasiswa ini adalah bagian dari upaya pemberdayaan santri dan adaptasi terhadap perubahan demografi, terutama dengan semakin besarnya jumlah Generasi Z di Indonesia.


Syarifuddin menyebut, AIS Nusantara sebagai wadah generasi muda NU dengan fokus pada isu digital dan media sosial, mendapatkan dukungan penuh dari NU Care-LAZISNU.


"Sebagai Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah, NU Care-LAZISNU harus memperhatikan perkembangan ini. Sekarang saatnya seluruh program disosialisasikan melalui media sosial agar bisa menjangkau Gen Z," tambah Ending, sapaan arkabnya.


Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk memperkuat nilai kemanusiaan dan empati, serta mengajak generasi muda AIS Nusantara untuk menjadi fundraiser atau key opinion leader (KOL) untuk menyambungkan misi NU Care-LAZISNU kepada komunitas Gen Z.


Adapun besaran beasiswa yang disalurkan senilai total Rp50 juta dan merupakan pemanfaatan hasil penghimpunan melalui platform Tokopedia.


Koordinator Nasional AIS Nusantara Ulinnuha Lazulfa Wakhusna Ma’ab menyampaikan, Kopdarnas merupakan acara yang bertujuan memberikan edukasi kepada santri tentang pengembangan media dan menciptakan konten berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat luas.


"Kita butuh santri-santri ini bukan hanya medianya berkembang, tapi juga kualitas medianya," ujar Cak Ulin, panggilan akrabnya.


Selain itu, AIS Nusantara juga fokus pada isu anti-kekerasan dan anti-bullying di pesantren, serta kampanye literasi keuangan untuk santri.


Menurutnya, tantangan lain yang dihadapi generasi saat ini adalah Teologi Algoritma, fenomena ketika kehidupan sehari-hari semakin dikendalikan oleh sistem digital dan algoritma.


"Hampir semua titik peradaban sekarang dikendalikan oleh teknologi digital," jelas Cak Ulin, sapaan akrabnya.


Kopdarnas AIS Nusantara kali ini dihadiri oleh sekitar 2000 peserta, baik dari kalangan santri maupun masyarakat umum se-Indonesia.


Turut hadir dan memberikan pengarahan Staf Khusus Menteri Agama RI H Muhammad Nuruzzaman. Ia menekankan pentingnya AIS Nusantara untuk selalu relevan dengan tantangan zaman.


"Dengan media sosial, kita tak kemana-mana namun dampaknya bisa kemana-mana," tuturnya.


Kopdarnas AIS Nusantara juga menjadi momentum penting bagi santri untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memperkuat kapasitas di bidang media, serta berkontribusi dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial melalui media sosial.