Pra-Kopdarnas, AIS Nusantara Audiensi dengan Menag Yaqut Diskusi Upaya Atasi Kekerasan Seksual di Pesantren
Rabu, 9 Oktober 2024 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara melalukan audiensi dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, pada Senin (7/10/2024).
Audiensi ini merupakan agenda Pra-Kopdarnas AIS Nusantara. Kopdarnas 7 AIS Nusantara akan digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, pada 12-13 Oktober 2024.
Dalam audiensi ini, Menag Yaqut dan AIS Nusantara mendiskusikan upaya untuk mengatasi kekerasan seksual yang kerap terjadi di pesantren.
Kepada AIS Nusantara, Gus Yaqut menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di pesantren. Ia mengakui bahwa kekerasan, termasuk kekerasan seksual, akhir-akhir ini banyak terjadi di lembaga pendidikan pesantren, dan harus segera diatasi.
"Saya berharap AIS Nusantara dapat menjadi penggerak dalam mengembalikan citra positif pesantren, serta mencegah terjadinya kasus perundungan dan kekerasan," kata Gus Yaqut dalam audiensi tersebut, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima NU Online, Rabu (9/10/2024).
Gus Yaqut juga menyarankan agar setiap pesantren dilengkapi dengan sistem pengawasan, seperti CCTV, untuk mencegah terjadinya kekerasan. Meski begitu, hal ini perlu dikaji lebih dalam terkait anggaran.
"Semua pondok pesantren harus berkomitmen untuk mengantisipasi dan mencegah kekerasan, dan AIS Nusantara siap menjadi mitra dalam kampanye edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap santri," tegas Gus Yaqut.
Koordinator AIS Nusantara Ulinnuha mengungkapkan rasa terima kasih kepada Menag Yaqut yang telah menerima audiensi ini.
Menurutnya, ucapan terima kasih ini tidak hanya sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang diberikan, tetapi juga menjadi langkah awal kolaborasi untuk mengatasi isu serius yang tengah melanda dunia pesantren, yaitu kekerasan seksual
"Ucapan terima kasih ini juga mencerminkan harapan AIS Nusantara agar kolaborasi ini dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam mengatasi kekerasan seksual, tetapi juga dalam berbagai program yang mendukung kemandirian pesantren," kata Ulinnuha.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu langkah yang diusulkan adalah pengembangan aplikasi pelaporan kekerasan di pesantren. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan saluran bagi santri untuk melaporkan kejadian kekerasan secara anonim, sehingga mereka merasa lebih aman untuk berbicara.
“Gus Yaqut telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperbaiki kondisi pesantren, dan AIS Nusantara bertekad untuk mendukung visi tersebut,” papar.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, ia mengatakan bahwa AIS Nusantara percaya bahwa masa depan pesantren yang aman dan berdaya saing dapat terwujud.
"Mari kita bersama-sama berjuang untuk menciptakan pesantren yang tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat yang aman dan nyaman bagi semua santri," ajak Ulinnuha.
Lebih lanjut, Ulinnuha mengatakan bahwa Kopdarnas 7 yang dalam waktu dekat ini akan digelar di Jakarta menjadi momentum penting bagi AIS Nusantara untuk menyampaikan pesan-pesan ini kepada seluruh peserta.
Dalam acara itu, AIS Nusantara akan mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi santri.
"Dengan dukungan dari Kemenag dan partisipasi aktif dari pesantren, diharapkan langkah-langkah preventif dapat diimplementasikan secara efektif," harapnya.
Kontributor: M Badruz Zaman
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua