Surabaya, NU Online
Saat ini, perkembangan ekonomi global bergerak pada pertumbuhan, sekaligus kontestasi. Di Asia Tenggara, berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadikan kompetisi ekonomi semakin ketat. Meski ada peluang untuk pertumbuhan ekonomi, warga kecil yang bergerak di level ekonomi rakyat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Â
Di tengah kontestasi ekonomi ini, dibutuhkan sumber daya, jaringan pasar dan produk berkualitas. Untuk itu, Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP-PBNU) menyelenggarakan NU Expo 2016, pada 21-24 Desember 2016 di JX Internasional Surabaya.
Agenda ini, melibatkan pengusaha dari pesantren, komunitas santri dan jaringan usaha dari swasta maupun pemerintah (BUMN) untuk meningkatkan kualitas pengusaha dari pesantren, memperluas jaringan distribusi, serta meningkatkan kualitas-kreatifitas produk.Â
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengungkapkan NU Expo menjadi agenda penting untuk memberdayakan pengusaha-pengusaha dari kalangan pesantren. Selain itu, NU Expo juga mendukung para pelaku usaha dari lapisan rakyat kecil, terutama dari jaringan UMKM.Â
"NU Expo diselenggarakan untuk memberdayakan warga kecil, meningkatkan usaha rakyat. Karena, kita ini ada keseimbangan ekonomi, ada pemerataan kesejahteraan," terang Kiai Said.Â
Dalam keterangannya kepada media, Kiai Said menegaskan PBNU mendukung para pengusaha-pengusaha dari pesantren, sekaligus jaringan pelaku usaha dari lapisan rakyat kecil.Â
NU Expo merupakan agenda untuk mempertemukan jaringan pengusaha nasional dengan pelaku usaha rakyat. Ratusan pengusaha swasta, lembaga perbankan, BUMN, dan pelaku UMKM terlibat dalam perhelatan ini. Red: Mukafi Niam