Jakarta, NU Online
Salah satu fenomena yang muncul di tengah masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19 adalah adanya persatuan yang makin kuat untuk melawan wabah ini secara bersama-sama.
Hal itu diungkapkan Anggota DPR RI, Dede Yusuf, yang melihat menguatnya persatuan saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan asal suku dan agama.
“Saya dalam usia yang 50 tahun ini belum pernah melihat kejadian yang seperti hari ini, Indonesia yang bisa bergerak bersama-sama dalam melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan. Semua orang bergotong royong membagikan sembako, menyemprot disinfektan pada saat pemerintah kelabakan. Jadi menurut saya warga Indonesia ini sangat Pancasilais ketika memiliki kesulitan yang sama,” ujar Dede Yusuf di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hal itu menurutnya tak lepas dari semangat persatuan yang tercermin dalam Pancasila yang menyimpan semangat gotong-royong dan saling membantu antar sesama warga negara dan umat manusia. Ia melanjutkan, sebagai bagian dari lembaga, DPR juga ambil bagian penting dalam penanganan bencana Covid-19 dengan membantu proses legislasi dan pembahasan mengenai anggaran penanggulangan masalah Covid-19 yang tengah dihadapi.
Ia juga mengatakan banyak perubahan dan pemangkasan anggaran belanja yang dialokasikan kepada penanganan Covid-19 sehingga membuat sejumlah kesulitan baru. Namun begitu, ia mengatakan, support masyarakat dalam membantu penanganan dengan memberikan support antar kelompok masyarakat dianggapnya sebagai pertolongan besar yang sangat berarti, terutama di masa serba sulit seperti masa pandemi.
“Tapi tiba-tiba semua rakyat bergerak saling memperhatikan, saling memberikan support tanpa diminta. Itulah Pancasila. Itulah semangat gotong royong,” ujarnya.
Walau begitu, Indonesia memiliki tantangan lain dengan banyaknya jumlah penduduk yang hidup di kawasan kepulauan yang menyebabkan distribusi bantuan di kawasan tersebut terbilang tidak mudah. Karena pengiriman barang tidak cukup hanya dikirim menggunakan satu moda transportasi. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
“Indonesia punya problematika besar yakni jumlah penduduk yang banyak, nomor empat di dunia yang terpisah-pisah karena bentuknya adalah kepulauan," katanya.
Kendati demikian, ia meyakini persatuan masyarakat yang kuat dapat mengalahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, walaupun di tengah masa sulit, dengan melihat sikap gotong-royong yang tinggi di antara masyarakat, ia optimistis bahwa bahwa pandemi dapat diatasi.
"Karena pada saat ini kita punya musuh yang sama yaitu Covid-19. Mau agamanya apa, sukunya apa, semua sama-sama saling berbagi,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Rozali
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua