Nasional

PBNU Gelar Jumpa Pers dengan Dubes Palestina Bahas Situasi Gaza

Senin, 5 Agustus 2024 | 10:15 WIB

PBNU Gelar Jumpa Pers dengan Dubes Palestina Bahas Situasi Gaza

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar jumpa pers mengenai situasi terkini di Gaza, Palestina. Dalam kesempatan ini, Zuhair Al-Shun, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, akan menjadi narasumber utama.


Jumpa pers akan diadakan di Plaza PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Senin, (5/8/2024), pukul 13.00 WIB.


"Sehubungan dengan agenda tersebut, kami mohon kehadiran rekan-rekan media meliput agenda tersebut di atas. Demikian. Atas bantuan dan perhatiannya, kami sampaikan banyak terima kasih," tulis keterangan resmi LTN PBNU (Lembaga Ta'lif wan Nasyr--Lembaga Informasi, Komunikasi dan Publikasi PBNU), Senin (5/8/2024).


Kantor berita Palestina WAFA, melaporkan, dalam 24 jam terakhir, dua warga sipil tewas malam ini akibat pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di Deir al-Balah, di pusat Jalur Gaza.


Para saksi mata melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang sebuah rumah di pusat Deir al-Balah, yang mengakibatkan tewasnya dua warga sipil dan melukai beberapa orang lainnya.


Ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan tersebar di jalan-jalan, sementara tim penyelamat menghadapi kondisi yang sangat menantang akibat serangan Israel yang terus berlanjut dan kerusakan besar yang ditimbulkan.


Agresi ini telah berlangsung selama 291 hari sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023. Berdasarkan laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), Sebagai rincian dari jumlah korban tewas telah mencapai 39.550 jiwa.


Dari total tersebut, 16.251 adalah anak-anak, 10.921 adalah perempuan, dan 604 orang adalah martir di Tepi Barat. Di Jalur Gaza, 1.049 orang lanjut usia menjadi korban, bersama dengan 885 tenaga medis yang gugur. Selain itu, 163 jurnalis dan 496 tenaga pendidikan juga tercatat sebagai martir dalam konflik ini.


Di Tepi Barat, 143 anak-anak telah meninggal dunia, sedangkan 152 staf PBB juga menjadi korban. Di sisi lain, 79 anggota Pertahanan Sipil turut gugur dalam serangan tersebut.


Saat ini, ada 10.000 orang yang dilaporkan hilang, termasuk 4.700 anak-anak dan perempuan yang belum ditemukan. Situasi kemanusiaan di wilayah konflik semakin memprihatinkan, dengan ribuan nyawa yang hilang dan banyak yang masih terjebak dalam reruntuhan.