Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah PBNU mengikhbarkan bahwa Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H, jatuh pada Ahad (24/5).
“Ibadah puasa Ramadhan tahun 1441 H istikmal 30 hari dan awal bulan Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad 24 Mei 2020,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat mengikhbarkan awal Syawal 1441 H atau Idul Fitri di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Jumat (22/5).
Ikhbar tersebut didasarkan atas pantauan para perukyat hilal di sejumlah titik di Indonesia. Semuanya tidak ada yang berhasil melihat hilal mengingat keberadaannya di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk.
“Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1440 H tim rukyatul hilal Jumat (22/5) telah melakukan rukyatul hilal di sejumlah lokasi dengan hasil hilal tidak terlihat,” katanya.
Oleh karena itu, Kiai Said mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada segenap umat Islam. “Selamat merayakan idul fitri dengan penuh suka cita,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan ikhbar Ramadhan 1441 H PBNU, perhitungan awal Syawal 1441 H dilakukan pada tanggal Jumat (22/5) dengan bertempat di markaz nasional Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat dengan koordinat 6 derajat 11 menit 25 detik LS dan 106 derajat 50 menit 50 detik BT.
Hasil hisab Lembaga Falakiyah PBNU menyebutkan bahwa ijtimak atau konjungsi terjadi pada Sabtu 23 Mei 2020 pukul 09:39:35 WIB dengan ketinggian hilal yang masih di bawah ufuk, yakni -3 derajat 54 menit 05 detik.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada di posisi 20 derajat 44 menit 00 detik utara titik barat dengan lama hilal -12 menit 22 detik.
Lembaga Falakiyah PBNU melaksanakan rukyatul hilal di lebih dari 30 titik di seluruh Indonesia.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan