Nasional

PBNU-Kementan Buka Lahan Tanam Jagung 73 Ribu Hektar

Senin, 3 September 2018 | 06:10 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Kementerian Pertanian kembali akan meresmikan pembukaan lahan pertanian tanam jagung seluas 73 ribu hektar. Peresmian ini disebut sebagai bentuk partisipasi NU dalam program ketahanan pangan yang tertuang dalam Nawa Cita pemerintah kabinet kerja. 

Peresmian ini yang akan dilakukan di Desa Srikaton, Pringsewu, Lampung pada Selasa (4/9) dijadwalkan akan dihadiri oleh ketum PBNU Said Aqil Siroj, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, Ketua PBNU Bidang Ekonomi Umar Syah HS, Kepala KSP Moeldoko, Dirut LPDPB Braman Setyo, Inisiator Program Witjaksono dan Dir Pembiayaan Syariah LPDB Jaenal Arifin.

"Ini merupakan peresmian yang kedua dari kerja sama antara PBNU dan Kementan," Ketua PBNU Bidang Ekonomi Umar Syah HS kepada NU Online, di Jakarta, Senin (3/9).

Dengan perluasan area pertanian tanam jagung ini, diharapkan akan membawa serta peningkatan kesejahteraan petani jagung di sejumlah kawasan di tanah air, khususnya yang terlibat dalam program ini. Program ini diperkirakan akan melibatkan sekitar lima ribu petani jagung.

"Ini merupakan bentuk dari peran serta PBNU dalam mewujudkan Nawa Cita dan pemberdayaan umat melalui program pertanian, menuju kedaulatan pangan nasional," jelas Umar Syah HS.

Ke-73 ribu hektar lahan yang dikerjasamakan oleh PBNU dan Kementan tidak hanya terdapat di Lampung saja, namun sejumlah provinsi lain yakni, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat, dengan tolat 11 kabupaten-kota.

Lebih rinci, kerja sama ini meliputi sejumlah hal mulai dari pemberian bibit, pupuk dan alat pengolahan lahan. Tak berhenti di situ, PBNU melalui tim yang dibentuk menangani kerja sama ini juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga lain demi mendukung kesuksesan kerja sama ini.

Adapun sejumlah stakeholder yang terlibat adalah Kelompok Tani, kementerian BUMN, Pemprov Lampung, Pemerintah Kabupaten Se-Lampung, Direktur Bulog, Kementerian Desa, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPBD), Perbankan, perusahaan penyedia bibit, perusahaan penyedia pupuk, perusahaan pakan ternak, Dewan Jagung Nasional, Bulog dan perusahaan asuransi.

"Kita menyiapkan tim yang komplit untuk menunjang kesuksesan kerja sama ini, terutama dari sisi petani, bagaimana petani mampu mengakses program ini," terangnnya. Ia menyontohkan, kebutuhan permodalan petani dapat ditutupi dengan kerja sama antara petani dan perbankan secara langsung. (Ahmad Rozali)